Bupati Resmikan SD Dharma Maitreya

news2332BENGKALIS (RiauInfo) - Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengatakan, karena urgensi dan kompleksnya masalah pembangunan pendidikan, maka berhasil-tidaknya, maju-tidaknya dan berkualitas-tidaknya pendidikan itu, bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata. Tetapi merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, keluarga dan masyarakat.

“Maju mundurnya pendidikan tidak bisa hanya diletakkan pada pundak pemerintah semata. Semuastakeholders pendidikan, baik dari sisi software(kurikulum dan sistem pendidikan) maupun hardware-nya (peserta didik, guru, orang tua, pemerintah, masyarakat, infrastruktur pendidikan, keluarga dan lain-lain), harus ambil bagian secara aktif,” ujar Syamsurizal.

Hal itu disampaikan Syamsurizal ketika meresmikan Sekolah Dasar Dharma Maitreya Bengkalis. Peresmian sekolah yang terletak di Jalan Wonosari Tengah Desa Wonosari yang dibangun Yayasan Prajnamitra Maitreya Cabang Bengkalis itu dilaksanakan, Sabtu (8/9) sore lalu.

Dengan tanggungjawab itu, imbuhnya, masyarakat sangat diharapkan untuk berpartisipasi langsung. Misalnya memberikan pemikiran bagaimana seharusnya dan ke mana anak didik dibawa. “Atau bagaimana melaksanakan sistem yang telah dibangun agar efektif dan menjawab kebutuhan pembangunan serta memberikan berkontribusi dalam mewujudkan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan,” harap Syamsurizal 

Pentingnya partisipasi masyarakat, katanya, karena, sebagai bagian dari pembangunan, di daerah ini, pembangunan bidang pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan, menjaga dan keberlangsungan pembangunan secara keseluruhan.

Terkait dengan keberadaan lembaga pendidikan formal seperti SSDM, Syamsurizal mengingatkan, bahwa peran pendidikan formal, tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan dan keahlian kepada para siswa-siswinya. Tetapi juga harus dapat menanamkan tata nilai yang serbaluhur atau akhlak mulia, norma-norma, cita-cita, tingkah laku dan aspirasi. 

“Kesemuanya itu, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, selalu berkaitan dengan kepentingan dan menentukan keberhasilan pembangunan, tidak terkecuali pembangunan sumberdaya manusia (SDM),” katanya seraya mengatakan selain berkualitas, SDM yang diperlukan dan sangat menentukan keberhasilan pembangunan itu adalah SDM yang memilik integritas moral yang baik. 

Menyinggung kebijakan Pemkab Bengkalis selaku institusi yang bertanggung-jawab terhadap regulasi pendidikan di daerah ini, Syamsurizal mengatakan, Pemkab Bengkalis terus berupaya agar keberlangsungan pendidikan dalam kesinambungan peran dan sinergi dengan peran tiap-tiap stakeholder pendidikan terus terjamin. 

Salah satu wujudnya, sambungnya lagi, Pemkab Bengkalis mengalokasikan anggaran pendidikan cukup besar. Bahkan melebihi ketentuan yang diamanatkan undang-undang yang menetapkan besarnya 20% dari APBN dan APBD. Agar peran itu berdaya dan berhasil guna, setiap tahunnya sejak 2001 lalu, Pemkab Bengkalis mengalokasikan dana peningkatan kualitas SDM dimaksud sebesar 30%-35% dari total APBD Bengkalis. 

Demikian pula dengan pola pembelajaran di sekolah. Sejalan dengan tuntutan perkembangan dan kemajua, menurutnya Pemkab Bengkalis telah dan terus melakukan berbagai perbaikan-perbaikan atau inovasi-inovasi. Hal ini dilakukan karena pendidikan sekarang tidak bisa lagi kembali kepada bentuk-bentuk kegiatan belajar-mengajar tradisional masa lalu. 

“Sebagai masyarakat modern, setiap peserta didik harus diarahkan belajar bagaimana menemukan makna dan hakikat insaninya dalam banyak struktur makna dengan beragam peran, memiliki daya kreatif dan inovatif. Makanya, Pemkab Bngkalis menempatkan pembangunan pendidikan sebagai salah satu fokus pembangunan yang sangat penting bagi proses pembangunan di berbagai bidang,” sambungnya seraya mengucapkan terima kasih atas partisipasi Yayasan Prajnamitra Maitreya Cabang Bengkalis untuk memajukan pendidikan di daerah ini. 

Syamsurizal juga mengingatkan, pembangunan pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang. “Apa yang telah dan saat ini terus dilakukan Pemkab engkalis dalam mempercepat kemajuan pendidikan sebagaimana juga keberadaan SD Maiteya ini, hasil tidak bisa dinikmati secara cepat, seperti membalikkan telapak tangan,” paparnya.

Selain Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso, Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria dan Ketua Yayasan Prajnamitra Maitreya Cabang Bengkalis Effendi, turut hadir dalam peresmian sekolah yang menghabiskan dana sekitar 1,8 milyar rupiah itu sejumlah tokoh masyarakat dari Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI). Baik itu dari PSMTI Kabupaten Bengkalis maupun dari daerah lain di Provinsi Riau. Diantaranya Hamid Dahlian dan Purboyo alias Bengka (anggota DPRD Bengkalis). (Tony/rls)

Berita Lainnya

Index