Bupati Minta Sekolah dan Pelajar Lakukan Persiapan Serius

BENGKALIS (RiauInfo) – Dibandingkan pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun sebelum,pelaksanaan UN tahun 2008 ini lebih sulit. Untuk itu, Bupati Bengkalis H Syamsurizal melalui Kabag HumasPemkab Bengkalis Johansyah Syafri, meminta agar sekolah-sekolah melakukan persiapan yang lebih serius.

Penegasan tersebut disampaikan Syamsurizal diantaranyya disebabkan pada UN 2008 karena ada tambahan tiga mata pelajaran baru. “Bila tidak dipersiapkan secara baik, tidak mustahil tingkat kelulusan siswa di Kabupaten Bengkalis akan menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Ini yang tidak boleh terjadi. Makanya harus dilakukan persiapan secara matang. Apalagi pada UN 2008 ini ada tanbahan tiga mata pelajaran yang diujikan,” ujar Syamsurizal, seperti disampaikan Johan kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/1). Meskipun demikian, kepada para pelajar di daerah ini, Syamsurizal meminta agar tambahan tiga mata pelajaran yang belum pernah diujikan sebelumnya, jangan dijadikan momok. “Untuk itu, mulai dari sekarang, setiap sekolah dan seluruh pelajar diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas belajarnya. Porsi latihan untuk menjawab soal, frekuensi bimbingan belajar dan tingkat konsentrasi dalam belajar harus ditingkatkan. Hal ini penting. jika tidak ingin kecolongan menghadapi passing grade (batas minimal) angka kelulusan yang cukup tinggi yaitu 5,25,” pinta Syamsurizal. Lebih jauh Syamsurizal menjelaskan, untuk Jurusan IPA, tiga mata pelajaran baru yang bakal diujikan itu adalah Fisika, Kimia dan Biologi (selain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika). “Kalau sejak dini tidak melakukan persiapan dengan baik, para pelajar akan mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan,” ujarnya mengingatkan. Sedangkan untuk jurusan IPS, kata Syamsurizal, ditambah dengan mata pelajaran Geografi, Sosilogi dan Ekonomi. Sementara untuk Jurusan Bahasa ketiga mata pelajaran baru yang diujikan dalam UN 2008 yaitu mata pelajaran Sastra Indonesia, Antropologi dan Bahasa Asing lainnya. “Apabila sebuah sekolah tidak persiapan dengan baik, maka potensi untuk menjadi penyumbang siswa yang tidak lulus di Kabupaten Bengkalis akan sangat besar. Karena ini, persiapannya harus dilakukan secara optimal. Karena bagi siswa yang gagal UN tidak ada solusi lain selain mengikuti UN Paket C, bergabung dengan mereka yang putus sekolah,” terangnya. Untuk itu, ungkap Syamsurizal, dirinya telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk memberitahukan tentang pentingnya persiapan dimaksud kepada seluruh sekolah yang ada di daerah ini. “Sudah. Dikpora sudah kita instruksikan untuk menyampaikan hal ini supaya sedini mungkin setiap sekolah untuk melakukan persiapan dengan baik,” tegas Syamsurizal. Pada bagian lain, Syamsurizal mengatakan, meski pada UN 2008 akan terasa lebih berat dibandingkan sebelumnya, tapi dirinya yakin jika tingkat kelulusan di Kabupaten Bengkalis tidak akan lebih buruk atau menurun. “Target kita, untuk tahun ini tingkat kelulusan siswa 100 persen. Namun apabila tidak memungkinkan, minimal sama dengan hasil yang dicapai tahun sebelumnya,” katanya. Ditambahkan Syamsurizal, UN 2008 untuk tingkat SLTA, diperkirakan dilaksanakan sekitar bulan April. Dengan waktu yang relatif singkat ini, Syamsurizal mengharapkan agar seluruh sekolah di daerah ini, baik itu sekolah umum maupun madrasah supaya betul-betul dapat memanfaatkan sisa waktu itu dengan sebaik-baiknya. “Perbanyak frekwensi belajar baik di sekolah mau pun di rumah. Kalau memungkinkan, ikut les private. Kemudian,porsi latihan menjawab soal-soal juga hendaknya diperbanyak. Kepada para orang tua siswa, supaya dapat memberikan bantuan dan turut mengawasi anaknya dalam belajar, khususnya di rumah. Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Suruh dan kalau perlu paksa mereka agar mau belajar,” pesan Syamsurizal.(ak/rls)


Berita Lainnya

Index