Bupati Bengkalis Dukung Razia Gabungan di Sekolah-Sekolah

BENGKALIS (RiauInfo) – Bupati Bengkalis, H Syamsurizal meminta seluruh majelis guru untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas para siswanya, khususnya saat berada di lingkungan sekolah. Sebab, terjadinya perbuatan yang dilakukan pelajar yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan proses belajar mengajar saat berada di sekolah, katanya, bias saja disebabkan kurangnya pengawasan oleh majelis guru.

Hal itu disampaikan Syamsurizal, terkait dengan didapatinya seorang siswa di salah satu sekolah yang kedapatan membawa VCD porno saat dilakukan razia oleh tim gabungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sejumlah SMA di kota Bengkalis, Selasa (5/2) lalu. Selain kepada majelis guru, harapan senada juga disampaikan Syamsurizal untuk para orang tua siswa. “Baik majelis guru maupun orang tua siswa harus melakukan hal serupa. Keduanya harus dapat bekerja sama dengan baik, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi dan tidak terjadi di sekolah yang lain,” ujarnya. Mengenai razia gabungan yang dilakukan Dikpora dan Satpol PP tersebut, Syamsurizal mengatakan sangat mendukung. Menurutnya, razia yang dilakukan tersebut sangat tepat. “Saya berharap razia seperti itu dapat dilakukan di setiap sekolah,” harapnya. Selain itu, sebagai salah satu tindakan preventif terjadinya perbuatan yang seharusnya tidak boleh dilakukan seorang pelajar, misalnya menyimpang gambar tidak senonoh dalam telepon seluler, Syamsurizal berharap pihak sekolah bersama komite sekolah dapat membuat peraturan tertulis dengan sanksi yang berat apabila pelajar melakukan hal tersebut. “Misalnya, masing-masing siswa bersama orang tuanya diwajibkan membuat pernyataan tertulis serta siap menerima sanksi yang diberikan sekolah apabila melanggar peraturan tersebut. Kalau memang dirasa perlu, pernyataan tersebut dibuat di atas materai,” saran Syamsurizal seperti disampaikan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, Rabu (6/2). Kemudian, Syamsurizal juga berharap para orang tua untuk tidak membelikan putra-putrinya yang berstatus pelajar telepon seluler yang dilengkapi dengan kamera atau teknologi lainnya yang dapat membuat siswa tersebut melakukan hal-hal negatif. “Seperti handhpone yang bisa akses internet atau dapat menerima, mengirim maupun menyimpan foto atau rekaman video. Sebab ada kecenderungan teknologi itu lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang negatif,” imbuhnya. Tak hanya itu, kepada orang tua yang sudah terlanjur atau terpaksa membelikan anaknya telepon seluler yang dilengkapi teknologi tersebut, agar secara rutin dapat melakukan pengecekan terhadap handphone yang bersangkutan. “Sedangkan bagi orang tua siswa yang mungkin tidak atau belum menguasai teknologi tersebut, sebaiknya tidak membelikan anaknya handphone yang dilengkapi teknologi itu,” sarannya lagi.(ad/rls)


Berita Lainnya

Index