BENGKALIS (RiauInfo) – Mantan Presiden RI kedua, HM Soeharto, sekitar pukul 13.10 Wib, Minggu (27/1) siang kemarin, dipanggil menghadap Allah SWT. Sehubungan dengan itu, seperti disampaikan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafi, Bupati Bengkalis, H Syamsurizal sebagaimana meminta seluruh lapisan masyrakat di daerah ini untuk dapat mendo’akan semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT.
“Atas segala jasa, pengabdian dan amal bakti yang telah diberikan mantan Presiden HM Soeharto terhadap bangsa, negara serta masyarakat Indonesia, mari kita do’akan agar semua itu dicatat dan diterima sebagai amal soleh yang bernilai ibadah serta dan arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ajak Syamsurizal, meneruskan himbauan dan ajak pemerintah yang secara resmi disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa saat setelah mantan Presiden HM Soeharto wafat.
Kemudian, sebagai salah satu bentuk penghormatan yang setinggi-tingginya atas besarnya jasa dan pengabdian mantan Presiden yang meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan itu, Syamsurizal juga mengajak seluruh lapisan di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk dapat mendo’akan, agar semua dosa dan kesalahan, baik itu yang disengaja mau pun tidak yang mungkin telah diperbuat almarhum selama hidupnya, dapat diampuni Allah SWT.
Pada bagian lain, Syamsurizal, baik atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis, serta atas nama pribadi, Syamsurizal, sambung Johan mengucapkan bela sungkawa yang setinggi-tingginya atas meninggalnya salah satu putra terbaik bangsa Indonesia itu.
Sedangkan kepada keluarga yang ditinggalkan, Syamsurizal, baik itu atas nama nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis, serta atas nama pribadi, berharap agar keluarga yang ditinggalkan ikhlas dan tabah dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT ini.
Kemudian, karena pemerintah telah menetapkan hari berkabung nasional selama 7 hari sehubungan dengan meninggalnya mantan Presiden HM Soeharto, Syamsurizal mengintruksikan seluruh kantor pemerintah, untuk dapat mengibarkan bendera setengah tiang selama hari berkabung nasional itu.
“Demikian juga dengan kantor swasta atau lembaga social kemasyarakatan. Begitu pula dengan rumah-rumah penduduk, hendaknya juga dapat melakukan hal serupa sebagai salah satu bentuk penghormatan terhadap mantan Presiden Soeharto,” pinta Syamsurizal.(ad/rls)
.jpg)
