Buntut dari Aksi Penyusupan Aktivis RMS Masih Jadi Berita Utama

PEKANBARU (RiauInfo) - Aksi penyusupan para aktivis separatis Republik Maluku Selatan (RMS) pada puncak peringatan Harganas XIV di Ambon masih menjadi berita utama sejumlah suratkabar di Pekanbaru. Menurut sejumlah pengamat, aksitersebut terjadi karena buruknya kinerja dari intelijen di Indonesia.

Harian Riau Mandiri dalam edisi Senin (2/7) ini menyebutkan kejadian tersebut membuktikan bahwa kinerja intelijen di Indonesia sangat buruk. Karena itu, ini nantinya akan menjadi ancaman bagi keselamatan presiden RI SBU. Berita itu ditulis harian ini dengan judul "Keselamatan SBY Terancam". Sementara itu Tribun Pekanbaru dala beritanya berjudul "BIN Tersingung Berat" menyebutkan bahwa Staf Khusus Kepala BIN Janzi Sofyan menyebutkan pihaknya tidak bisa menerima tudingan yang menyebutkan pihaknab yang paling bersalah dalam kasus penyusupan pendukung RMS pada acara Harganas di Ambon itu. Pihaknya merasa tersinggung berat dengan tudinga yang dilontarkan Pangdam XVI dan Kapolda Maluku. Sedangkan Riau Pos dalam berita utama hari ini memaparkan kritik yang dilontarkan Fraksi PDIP terhadap Presiden SBY yang terlalu sibuk dengan acara ritual seremonial seperti menangis di depan korban lumpur Lapindo. Daam beritanya berjudul "PDIP Kritik SBY Menangis" disebutkan fraksi PDIP minta keada SBU untuk menghentikan segala bentuk kegiatan yang berau ritual seremonial. Acara bakar tongkang yang dilakukan masyarakat Tionghoa di Bagansiapi-api menjadi berita utamaMetro Riau hari ini. Dalam beritanya berjudul "Ribuan Warga Ikuti Bakar Tongkang" disebutkan bahwa tradisi bakar tongkang tersebut sudah menyedot banyak orang untuk menyaksikannya. Ribuan warga trumpah ruah memadati tempat roitual bakar tongkang tersebut. Harian Rakyat Riau lebih mencendrung mengangkat ketakuan di kalangan pegawai negeri dan pejabat pemerintah yang dipanggil polisi terkait pelaksanaan proyek yang dilakukannya. Dalam beritanya berjudul "Panitia Lelang Takut Dipanggil Polisi" harian ini memaparkan pernyataan Kepala Bappeda Riau Emrizal Pakis yang menyebutkan sebenarnya mereka tak perlu takut jika pelaksanaan proyek itu sesuai dengan aturannya. Pekanbaru Mx hari ini memberitakan keberhasilan pihak kepolisian dalam menangkap Sugiono (31) warga Tapung yang dikenal sebagai perampok sadis. Dalam beritanya berjudul "Perampok Sadis Terkapar Didor", harian menyebutkan perampok yang sudah lama menjadi TO Polres Rokan Hulu ini ditangkap setelah terlebih dahulu ditembak. Sementara itu Media Riau dalam beritanya berjudul "RAL Minta Subsidi Rp 90 M" menungkapkan tanggapan anggota DPRD Riau Syamsul Hidayat Kahar terhadap keinginan RAL yang minta disubsidi sebesar Rp90 M dari APBD Riau. Menurut dia,jika BUMD itu memaksa juga untuk disubsidi, Perda yang ada harus direvisi ulang, sebab seharusnya BUMD tidak dibenarkan lagi menggunakan dana APBD. Pekanbaru Pos hari ini memberitakan soal diperiksanya dua wanita yang diduga sebagai bagian dari makelar proyek di Dispora Pekanbaru, berinisial MT dan EM oleh tim Satreskrim Poltabes Pekanbaru. Dalam beritanya berjudul "Dua Makelar Proyek Disidik" disebutkan bahwa kedua wanita itu bertugas sebagai penerima uang kompensasi dari rekanan yang memenangkan tender proyek di Disdikpora Pekanbaru. Sedangkan Riau Tribune berita utamanya hari ini mengenai dirujuknya Mantan Sekwan DPRD Riau Ruskin Har ke RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Dalam beritanya berjudul "Dirujuk ke Jakarta, Ruskin Dikawal Penyidik", disebutkan bahwa tersangka kasus korupsi dana Panleg ini disebutkan selama dirawat terus dikawal oleh tim penyidik Kejati Riau.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index