Bulog Riau Minta Tambahan Beras ke Pusat

PEKANBARU (RiauInfo) - Persediaan beras di Riau makin menipis saja. Agar jangan sampai terjadinya kehabisan stok beras, Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau meminta tambahan stok beras pada pemerintah pusat. 
Kepala Bulog Divre Riau Ir Husein Akhmad Harahap dalam keterangannya Senin (12) di Pekanbaru mengatakan stok beras untuk daerah Riau baik Riau Daratan maupun Kepulauan hanya cukup untuk 2 bulan kedepan. Tambahan yang diusulkan itu sebanyak 25 ribu ton. Dikatakannya, stok beras yang ada digudang bulog yang tersebar di Riau saat ini sebanyak 22 ribu ton. Kalau dihitung-hitung stok beras yang ada saat ini tidak mencukupi hingga Desember mendatang. Mudah-mudahan bisa terpenuhi apabila penambahan stok tersebut direalisasikan dan ditambah lagi dengan hasil panen masyarakat diperkirakan baru akan terjadi pada bulan Mei mendatang. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kebutuhan beras untuk masyarakat Riau per harinya sebanyak 3200 ton. Apabila dikalkulasikan dengan stok yang ada, jelas tidak mencukupi. Penyebabnya, tentu saja oleh panen yang tidak merata, katanya mengulangi. Sementara itu, Bulog Riau melayani kebutuhan beras untuk dua provinsi yakni Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. Untuk diketahui, kata Husein kebutuhan beras di daerah kepulauan Riau semata-mata mengandalkan beras dari pemerintah (Bulog,red) dan juga beras dari pulau Jawa dengan perdagangan antar pulau yang masuk lewat pelabuhan. Apalagi sekarang, barang-barang illegal sudah sulit masuk ke daerah tersebut. Megingat pengawasan diperairan sudah sangat ketat. Sehingga ketergantungan daerah tersebut sangat kuat pada pemerintah. Tapi, kalau untuk daerah Riau daratan, masih kata Husein. Pintu-pintu masuk beras-beras tersebut sangat banyak baik dari Sumatera Utara, Sumatera Barat dan juga Provinsi Jambi dan juga dari dalam sendiri. Kebutuhan beras, untuk Provinsi Kepulauan Riau per harinya sebesar 500 ton dengan jumlah penduduk sebanyak 1,78 juta jiwa. Sementara, untuk provinsi Riau dengan jumlah penduduk sebanyak 4,5 juta jiwa hanya sekitar 1500 ton setiap harinya.(Ad)

Berita Lainnya

Index