Buang Fanatisme Kedaerahan dan Kelompok yang Sempit

news3951BENGKALIS (RiauInfo) – Sebagai abdi negara dan masyarakat, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga sukarela (honorer) di lingkup Pemkab Bengkalis bukan hanya harus menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme kebangsaan. Tetapi juga mesti menjadi tauladan dan pelopor dalam membangkitkan kembali jiwa dan semangat nasionalisme di tengah-tengah masyarakat di daerah ini. Demikian disampaikan Bupati Bengkalis H Syamsurizal menjadi mengadakan pertemuan dengan para pejabat eselon II, III dan seluruh PNS serta tenaga honorer di halaman Kantor Bupati Bengkalis, Senin (11/2) pagi lalu. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria. “Dalam setiap sikap dan tindakan, seluruh PNS dan tenaga sukarela di lingkup Pemkab Bengkalis, harus mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan. Buang jauh-jauh semangat kedaerahan dan kelompok yang sempit yang dapat memecah belah jiwa dan semangat kebersamaan kita sebagai anak bangsa,” tegas Syamsurizal seperti disampaikan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, kepada wartawan, Selasa (12/2). Kemudian, sambung Syamsurizal, karena saat ini semangat kebangsaan di tengah-di tengah masyarakat terasa kian semakin luntur, maka seluruh PNS dan tenaga honorer di daerah ini harus ambil bagian secara aktif dalam menggelorakan kembali nilai-nilai patriotisme tersebut. “Seluruh abdi negara dan abdi masyarakat di daerah, harus mampu dan menjadi garda terdepan dalam menumbuhkembangkan semangat tersebut. Dan, bukan justru sebaliknya. Mengedepankan semangat kedaerahan atau kelompok yang sempit serta menjadi pemicu dan pemacu sehingga masyarakat terpecah belah,” ujar Syamsurizal. Diingatkan Syamsurizal, semangat satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, bukan hanya diperlukan dalam mendirikan bangsa dan negara Indonesia ini. Akan tetapi, hal itu juga sangat dibutuhkan dalam mengisi pembangunan. “Apa yang menjadi cita-cita pendiri negara, tidak akan dapat diwujudkan jika masyarakatnya bercerai berai. Jika masyarakat mengedepankan fanatisme kedaerahan atau kelompok yang sempit,” ungkapnya. Terkait dengan peringatan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional (HKN), bupati yang bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini, meminta seluruh PNS dan tenaga honorer di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk menjadikannya sebagai titik balik untuk membangun Indonesia baru dengan semakin mempertebal dan memperkokoh rasa senasib sepenanggungan, seiya sekata. “Nafas dan semangat kebangkitan dan rasa nasionalisme yang ditauladankan pendiri bangsa, termasuk juga pendiri Budi Utomo seperti dr Soetomo dan dr Wahidin Soedirohoesodo, masih sangat relevan bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Karena itu, hal ini harus terus digelorakan oleh seluruh PNS dan tenaga honorer di daerah ini, kapan, dimanapun dan dalam kondisi apapun,” ujarnya. Ditambahkan Syamsurizal, salah satunya penyebab munculnya berbagai persoalan di Indonesia yang terjadi sekarang ini, karena fanatisme kedaerahan atau kelompok yang sempit itu, implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lebih ditonjolkan. Mengalahkan semangat persatuan dan kesatuan. “Mari kita jadikan peringatan 100 tahun HKN (20 Mei 1908-20 Mei 2008) ini sebagai memomentum untuk mengikis, menanggalkan dan meninggalkan apapun bentuk fanatisme sempit itu yang mungkin ada dalam diri kita masing-masing. Karena, fanatisme itu akan menghambat keberhasilan pembangunan. Termasuk pembangunan di Kabupaten Bengkalis,” katanya.(ad/rls)


Berita Lainnya

Index