Bocah 3 Tahun di Siak Diduga Suspect Flu Burung

PEKANBARU (RiauInfo) - Hesti Irawati, 3 tahun, anak dari Sariman warga Kecamatan Bunga Raya diduga terinfeksi virus H5N1 atau flu burung. Seminggu sebelumnya sempat 'main-main' dengan bangkai ayam dan itik yang mati mendadak. 
Menurut Sariman, ayah bocah tersebut, demam panas menyerang anaknya sejak Rabu kemarin. Hari itu juga langsung dibawa ke RSUD Siak. Demam panas yang dialami Hesti disertai flu dan nafas sesak. Sariman menceritakan satu minggu lalu di sekitar rumah mereka ada ayam dan itik yang mati. Ketika itu Hesti sempat memegangnya. Semula, karena Hesti tidak mengalami apa-apa, Sariman tidak begitu khawatir. Tapi hari Rabu lalu Hesti demam, ciri-ciri demamnya membuat dia cemas. Melihat anaknya demam seperti itu, Sariman langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, Hesti ada indikasi menghidap suspect H5N1 atau masih gejala flu burung. Maka untuk membuktikan apa benar Hesti menghidap penyakit Flu Burung mka Hesti dibawa ke RSUD Pekanbaru untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara itu ketika dikonfirmasi Kepala RSUD Siak dr Ismet membenarkan ada salah seorang bocah berumur 3 tahun yang masuk ke RSUD Siak yang sakit dadanya dan saluran pernapasannya. Gejalanya hampir menyerupai suspect H5N1 atau masih gejala flu burung. "Korban kita rujuk ke RSUD Pekanbaru untuk diperiksa lebih lanjut lagi. Apakah korban positif mengidap penyakit flu burung atau tidak," jelasnya. Sedangkan dua ekor unggas mati yang sempat dipegang oleh Hesti sebelumnya sudah dibawa Dinas Peternakan untuk diperikasa ke Laboratorium yang ada di Bukittinggi. "Kita belum bisa menentukan korban positif terjangkit virus flu burung. Ada 4 tipikal golongan penyakit flu burung dengan ciri dan gejala yang berbeda, diantaranya adalah Observasi, pada tipikal ini pasien akan memiliki gejala demam, batuk, susah nelan dan memiliki suhu tubuh 380c atau lebih. Tipikal kedua adalah Suspektif, pasien yang tergolong dalam terjangkit tipikal ini adalah pasien yang memiliki gejala seperti yang terdapat pada gejala Observasi ditambah dengan adanya kontak lansung dengan unggas. Tipikal ketiga adalah Pabable, pasien memiliki gelaja seperti yang terdapat pada suspektif ditambah dengan adanya hasil dari lab khusus dimana peralatan yang dimiliki masih belum sempurna. Tipikal lainnya adalah Pasti, pada tipikal ini pasien sudah dipastikan menderita penyakit Flu burung dengan dilakukannya pemeriksaan PCR (police reaction) dengan hasil positif,” terang dr Ismet lagi. Menurut dr Ismet Hesti Herawati berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di RSUD Siak tergolong pada tipical Suspektif, dimana gejala yang dimiliki adalah demam, batuk, sakit nelan, suhu 380cc atau lebih dan pernah melakukan kontak lansung seminggu sebelumnya dengan unggas. Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Siak Drs H Nuzirwan Aziz kepada wartawan mengatakan pihaknya langsung turun kelapangan melakukan pengecekan sejauhmana perkembangan flu burung itu. Selain itu beberapa ekor ayam masyarakat yang mengalami mati mendadak langsung dikumpulkan dan dibakar. Sejauh ini diskes belum memperoleh hasil resmi dari laboratorium Bukittinggi terhadap sampel Unggas yang dikirim beberapa waktu lalu."KIta masih menunggu. karena hasil penelitian belum turun, kita tidak bisa memastikan Siak positif atau tidak terjangkit flu burung. Namun sebagai langkah antisipatif, kita tetap memberikan penyuluhan kepada masyarakat perihal ancaman wabah ini, selanjutnya kita juga meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan akan adanya kondisi ternak unggas yang mati mendadak,” jelas Nuzirwan.(rin)***
 

Berita Lainnya

Index