BKPBM—UPM Sepakati MOU Bidang Pendidikan dan Pengembangan Budaya Melayu

news3912YOGYAKARTA (RiauInfo) - Kunjungan Dekan Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi, Universiti Putera Malaysia (UPM), Prof. Dr. Che Ibrahim Salleh di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM), Rabu (6/2/2008) berbuah kesepakatan dalam bidang pendidikan dan pengembangan budaya Melayu. Turut serta dalam rombongan UPM di antaranya adalah Prof. Dr. Ezhar Tamam (Timbalan Dekan), Prof. Dr. Hasyim Musa, Dr. Mohd. Syarifudin Yusop, En. Noramin Mohammed, Pn. Syahriah Membar, dan En. Ahmad Ismail. Rombongan dari UPM tiba di BKPBM pada pukul 09.00 WIB, dan disambut hangat oleh Mahyudin Al Mudra, S.H., M.M. (pemangku BKPBM/Pimpinan Umum MelayuOnline.com) beserta seluruh kru dan staf. Dalam suasana mesra, Mahyudin mengajak rombongan berkeliling BKPBM untuk menyaksikan aktivitas kru MelayuOnline.com, hasil-hasil karya BKPBM, seperti restorasi, duplikasi, dan replikasi benda-benda Melayu. Setelah itu, sekitar pukul 10.00 WIB, silaturahmi dilanjutkan dengan temu bual (bincang-bincang) antara pihak BKPBM dengan UPM. Mengawali perbincangan tersebut, Mahyudin mempresentasikan latar belakang dan tujuan BKPBM serta visi dan misi MelayuOnline.com. Ia menjelaskan bahwa BKPBM dan MelayuOnline didirikan untuk kegemilangan tamadun Melayu di dunia yang kini berangsur-angsur pudar bahkan menghilang ditelan invasi berbagai kebudayaan. Pemaparan Mahyudin ini kemudian direspon secara positif oleh rombongan UPM. Pihak UPM sangat apresiatif menyaksikan content dari MelayuOnline.com. Prof. Dr. Che Ibrahim Salleh mengatakan bahwa kerja para staf MelayuOnline.com sungguh mengagumkan dan hal ini dilakukan secara konsisten, memfokus, dan bertanggungjawab agar dapat menampilkan serta menunjukkan bagaimana rumpun Melayu sedunia memiliki kekayaan melimpah ruah yang sebelumnya belum pernah terekspos secara luas dan mendalam. Prof. Ibrahim berpendapat, ”MelayuOnline.com sungguh akan sangat baik bila memfokus pada pengembangan budaya dan bahasa Melayu.” Untuk mendukung hal itu, ia menyambut baik tawaran BKPBM untuk melakukan kerjasama dalam rangka mendukung upaya-upaya akademis yang telah dirintis oleh MelayuOnline.com, seperti penyelidikan-penyelidikan (penelitian-red.) dalam tema-tema bahasa dan budaya Melayu. Dua jam setelah temu bual, pihak BKPBM dan UPM menyepakati nota kesepahaman (MOU/Memorandum Of Understanding) yang isinya: (1) bersepakat untuk saling bertukar data dan informasi [dalam bentuk apapun] agar di kemudian hari BKPBM dan UPM dapat membangun pusat kajian Melayu yang komprehensif, kaya akan data tentang segala hal yang bertautan dengan kebudayaan, sejarah, dan sastra/bahasa Melayu; (2) riset atau penyelidikan bersama; (3) tukar menukar kepakaran dalam penyelenggaraan agenda rutin berupa seminar, diskusi, maupun forum-forum ilmiah yang membahas tentang segala hal berkaitan dengan kebudayaan Melayu yang diselenggarakan baik di Yogyakarta maupun di Kuala Lumpur; (4) penerbitan dan publikasi bersama dalam bentuk buku; (5) pihak UPM memberi kesempatan kepada kru dan staf BKPBM untuk melanjutkan studi program Master [S2] dan Doktoral [S3] di UPM. Beberapa pasal nota kesepahaman di atas berangkat dari berbagai keprihatinan terhadap kondisi dunia Melayu yang kini tak bisa lagi ditunda untuk ‘diselamatkan.‘ Hal ini tidak lepas dari politisasi Melayu oleh pihak-pihak tertentu. Karena itu, kesepahaman antara BKPBM—UPM bertujuan melakukan akademisasi Melayu. ”Saat ini ‘kebudayaan‘ sering dipakai sebagai alat atau media dalam berpolitik. Oleh karenanya, melalui MelayuOnline.com inilah kami ingin mengajak seluruh puak Melayu untuk melihat Melayu dari perspektif kebudayaan, sehingga dapat terwujud iklim akademisasi Melayu, bukan politisasi Melayu,” ungkap Mahyudin. Ia menambahkan, ”MelayuOnline.com berupaya memahami budaya Melayu dengan sudut pandang yang lebih luas, tidak terbatas pada ras, etnis, batas geopolitis, atau agama. Nota kesepahaman ini diharapkan menjadi sarana yang konkret antara UPM dan BKPBM untuk terus berkembang. Kedua belah pihak bersepakat untuk menggesa realisasi MOU ini. MelayuOnline.com melihat adanya kemajuan positif dalam nota kesepahaman tersebut karena mendukung cita-citanya untuk mencerahkan dan mempersatukan puak-puak Melayu di seluruh dunia. Pada akhir silaturahmi ini masing-misang pihak bertukar cendera hati sebagai simbol persaudaraan antar puak Melayu yang tak lekang oleh sejarah dan tak lapuk oleh zaman. [b](ad/rls)[//b]


Berita Lainnya

Index