Bisa Menjadi Bumerang Bagi Elit Politik Riau

PEKANBARU (RiauInfo) - Banyak pihak tidak setuju penggunaan dana APBD Riau untuk memperjuangkan Otonomi Khusus (Otsus). Apalagi dana yang dianggarkan dalam APBD tersebut jumlahnya tidak kepalang besar, yakni mencapai Rp11 milyar. 
Penggunaan dana APBD Riau untuk memperjuangkan Otsus tersebut selain tidak wajar, juga dinilai menguras yang rakyat. Makanya diperkirakan hal ini nantinya bakal menjadi bumerang bagi para elit politik Riau yang memperjuangkan Otsus tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan Pengamat Politik dari LIPI, Prof Dr Indra Semego PhD saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Pascasarjana Fisipol Universitas Riau belum lama ini. Dia mengatakan, penggunaan dana APBD Riau itu apakah nanti benar-benar dipergunakan bagi perjuangan Otsus dan para elit itu benar-benar berbuat untuk kepentingan rakyat. "Ini memang harus dipertanyakan mulai saat ini," ujarnya. Dia mengkhawatirkan, seandainya perjuangan tersebut hanya berakhir pada keinginan materi saja, tapi untuk kepentingan orang banyak. "Kalau sudah begini, kapan masyarakat Riau bisa sejahtera," jelasnya. Dia sendiri melihat, perjuangan Otsus yang terjadi di Riau baru sebatas kalangan elit politik saja, dan belum sepenuhnya didukung oleh lapisan masyarakat Riau. Padahal seharusnya, semua masyarakat ikut mendukung sehingga tujuannya segera tercapai. "Selama ini reaksi politik dari daerah biasanya tidak terlepas dari keinginan sebagian tokoh daerah yang ingin memperlihatkan diri di depan publik," ujarnya. Hal seperti ini selalu terjadi. Padahal, menurut dia, seharusnya ditegaskan dulu apakah ada jaminan tuntutan itu untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya, jika nantinya pembagian dana bagi hasil (DBH) migas itu tercapai, bagaimana prosesnya agar dana itu memang akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Dia melihat, sampai saat ini belum sedikitpun masalah kemiskinan tersentuh di Riau. "Masih banyak yang harus diperbaiki dan dituntasnya permasalahnnya, terutama masalah soal kemasyarakat," tambah dia lagi.(Ad)

Berita Lainnya

Index