Beri Laporan Asal-Asalan, Gubernur Bengkulu Kena Jewer Presiden SBY

PEKANBARU (RiauInfo) - Kejengkelan Presiden SBY terhadap Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin tampaknya tidak habis-habisnya. Setelah ketahuan tidak berada di tempat saat gempa terjadi, kini gubernur tersebut memberikan laporan dengan data dicurigai dimark up saat Presiden SBY mengunjungi lokasi bencana.

Hal ini menjadi berita utama sejumlah harian terbitan Pekanbaru, Selasa (18/9) ini. Riau Mandiridalam beritanya berjudul "Presiden Marahi Kepala Daerah" menyebutkan keberadaan kepala daerah di lokasi bencana sangat dibutuhkan, bukanlah mengungsi dan meninggalkan tanggungjawabnya. Hal yang sama juga jadi berita utama Metro Riau berjudul "Lagi, SBY 'Jewer' Kepala Daerah". Harian ini menyebutkan bahwa Presiden SBY sangat maklum bila ada pejabat pemerintahan yang akibat gempa harus mengungsi. Tetapi itu bukan alasan tidak menjalankan tanggungjawab kepemimpinan. Sedangkan Riau Pos dalam berita berjudul "Presiden Marahi Gubernur" menyebutkan SBY marah besar pada Gubernur Bengkulu Agusrin karena data soal gempa yang disebutnya di hadapan presiden dan hadirin tidak valid dan salah. Tiga kali SBY harus menginterupsi paparan gubernur dengan wajah memerah. Sementara itu Tribun Pekanbaru dalam berita berjudul "SBY Berang" menyebutkan bahwa presiden SBY tidak percaya dengan laporan yang disampaikan Gubernur Bengkulu itu. Bahka dia menyebutkan jangan-jangan masyarakat atau para korban tidak membutuhkan barang-barang yang diminta gubernurnya. Bantuan dari Pemprov Riau kepada para korban gempa bumi Sumbar-Bengkulu sebesar Rp1 milyar menjadi berita utama Rakyat Riau hari ini. Dalam berita berjudul "Riau Bantu Sumbar-Bengkulu Rp1 M" menyebutkan bahwa masing-masing provinsi akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 juta. Keinginan Presiden SBY menginap di lokasi gempa bumi Bengkulu jadi berita utama Media Riauberjudul "Presiden Ingin Menginap di Lokasi Gempa". Menurut harian ini, keinginan itu diungkapkannya sebagai upaya menunjukkan bagaimana sosok pemimpin masyakat dalam menghadapi bencana dan dampak gempa. Sedangkan Pekanbaru MX hari ini memberitakan aksi gantung diri yang dilakukan seorang ibu rumah tangga bernama Mujiati (26) warga Gang Subur, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Diduga aksi itu dilakukannya karena suaminya kawin lagi. Berita itu berjudul "Suami Kawin Lagi, Istri Gantung Diri". Pernyataan Kapolri Jenderal Pol Sutanto yang menyebutkan hutan Riau akan ludes 15 tahun lagi jika praktik ilog tidak segera dihentikan menjadi berita utama Pekanbaru Pos. Dalam berita berjudul "15 Tahun Lagi Hutan Riau Ludes" disebutkan bahwa kapolri menyatakan itu dalam hearing dengan Komisi III DPR RI di Jakarta. Masalah kekurangan dana segar yang dialami maskapai penerbangan milik Pemprov Riau, Riau Airlines, menjadi berita utama Riau Tribune hari ini. Dalam berita berjudul "Nasib RAL Tergantung Kemauan Politik" mengutip pernyataan Pengamat Ekonomi Politik dari Unri Drs Raja Putra Samad yang menyebutkan RAL bisa diselamatkan bila antara eksekutif dan legislatif punya kemauan politik.(Ad)

Berita Lainnya

Index