Beras Impor Hilang, Harga Beras Lokalpun Melambung

PEKANBARU (RiauInfo) - Sejak menghilangnya beras impor di pasaran Pekanbaru, harga beras lokal terus mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan harga beras lokal tersebut seperti sudah tidak terkendali lagi, sebab setiap harinya terus mengalami kenaikan antara Rp 50 hingga Rp 100/perkilogram

Kondisi ini tidak hanya dikeluhkan masyarakat, para pedagang beras juga merasa kurang nyaman dengan kondisi ini. "Kami selalu merasa tidak enak dengan para pelanggan, karena merasa seolah-olah kami yang mempermainkan harga. Padahal kenaikan ini sudah terjadi sejak dari agen," ujar Awang (38) pedagang beras di Pasar Sail, Pekanbaru kepada RiauInfo, Jumat (7/12). Dia mengatakan, sejak beras impor dari Thailand tidak beredar lagi di pasaran Pekanbaru, harga beras impor setip hari mengalami kenaikan. "Kami sering mendapat tuduhan dari pembeli, bahwa kamilah yang menaikan harga tersebut. Padahal harga itu memang sudah naik dari agen," tambahnya. Dia menyebutkan harga beras Mudik yang selema ini hanya Rp 5.000 perkilogram kini dijual dengan harga Rp 5.500, lalu untuk beras Mundam yang biasanya Rp 5.500 perkilogram kini dijual dengan harga Rp 6.000 pekilogram. Sedangkan beras Junjung yng biasanya dijual dengan harga Rp 6.000 perkilogram kini sudah menjadi Rp 6.500 perkilogram. Sementara itu Ijon (52) pedagang beras di Pasar Bawah menpertanyakan kenapa beras impor asal Thailand tidak masuk lagi ke Pekanbaru. Padahal selama ini beras tersebut bisa mengerem laju kenaikan harga beras lokal. Sebab harga beras impor itu sendiri relatif lebih murah. "Makanya sejak beras Thailand menghilang di pasaran, harga beras bekal jadi menggila-gila kenaikannya," jelasnya lagi. Sebab masyarakat tidak punya alternatif lain lagi, jika beras lokal naik mereka terpaksa juga harus membelinya.(Ad)

Berita Lainnya

Index