Belajar Mengabadikan Peristiwa Melalui Foto

news5420YOGYAKARTA (RiauInfo) - Sabtu siang (21/06/2008), Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM), lembaga yang menaungi tiga portal data seputar dunia Melayu, yaitu MelayuOnline.com, Wisatamelayu.com, dan RajaAliHaji.com mengadakan pelatihan fotografi untuk semua staf yang terlibat di dalamnya. Pelatihan yang dibuka oleh Pemangku BKPBM, Mahyudin Al Mudra, S.H., M.M. ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan seluruh staf BKPBM dalam dunia fotografi. “Salah satu syarat utama seorang jurnalis adalah memiliki kemampuan fotografi yang mumpuni, baik pada level pengetahuan maupun praktek. Sebab, seorang jurnalis bukan hanya dituntut mampu menarasikan sebuah peristiwa melalui tulisan saja, tetapi juga mampu mengabadikan sebuah peristiwa melalui foto—gambar yang sanggup menghadirkan peristiwa dalam sesapuan mata pembaca,” demikian Bang MAM, sapaan akrab Pemangku BKPBM, menegaskan betapa pentingnya skill fotografi bagi seorang jurnalis. Pelatihan ini menghadirkan pembicara Aam Ito Tistomo, seorang praktisi yang sudah kenyang pengalaman dalam dunia fotografi. “Memotret itu mudah, apalagi dengan kamera digital dengan beragam feature. Tetapi, tetap diperlukan ketrampilan teknik dan kreativitas dari seorang fotografer,” ujar Aam memulai presentasinya. Sebuah foto dianggap bagus bukan hanya karena gambarnya indah, tetapi ia juga mampu mewakili dan memberi makna terhadap suatu peristiwa. Dengan lain kata, gambar tersebut sanggup memampatkan dimensi ruang dan waktu dalam satu momentum. Untuk itu, seorang fotografer dituntut memiliki beberapa ketrampilan dasar, seperti teknik mengoperasikan kamera, penguasaan tata cahaya dan pemilihan angle, menguasai komposisi fotografi, mampu mengemas obyek foto sesuai maksudnya, dan terakhir, tetapi tak kalah penting, mampu merawat peralatan fotografi secara baik. Setelah teknik dasar di atas dikuasai, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu mengintensifkan latihan dengan cara melihat gambar-gambar atau memotret obyek-obyek yang bagus. Menurut pembicara, hal itu dapat membantu meningkatkan kepekaan seorang fotografer terhadap sebuah momen, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan obyek yang bakal dibidik. Mengenai hal ini, Pemangku BKPBM menggarisbawahi bahwa masih terdapat beberapa foto yang ditampilkan dalam MelayuOnline.com dan Wisatamelayu.com yang kurang relevan dengan isi berita maupun artikel yang ditampilkan. Respon peserta terhadap pelatihan ini cukup antusias. Beberapa peserta melontarkan pertanyaan dan memberikan komentar kritis pada sesi tanya jawab, salah satunya Yuhastina Sinaro. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai Public Relations BKPBM ini mengajukan pertanyaan, apakah jenis-jenis kamera menentukan hasil bidikan seorang fotografer? Menjawab pertanyaan ini, pembicara mengatakan bahwa pada dasarnya jenis kamera bukan satu-satunya faktor yang menentukan baik-tidaknya kualitas foto. Namun, yang paling penting adalah ketrampilan teknis dan kepekaan fotografer dalam mengambil gambar pada momen yang tepat (decisive moment). Di sela-sela sesi tanya jawab, pembicara membagikan CD (Compact Disc) panduan belajar fotografi bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pembicara. Pelatihan yang berlangsung hampir empat jam ini kemudian ditutup dengan pemberian cenderahati kepada pembicara oleh Bang MAM selaku Pemangku BKPBM.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index