Begitu Tiba di Bengkalis, 36 Peserta PPIK Disambut dengan Pencak Silat

PEKANBARU (RiauInfo) - Sekitar pukul 11.30 Wib, Rabu (10/12), 36 peserta Indonesia-Canada Youth Exchange Program (Program Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada atau (PPIK) 2008-2009, tiba di Bengkalis. Kedatangan mereka langsung disambut Bupati Bengkalis, H Syamsurizal beserta Kajari Ersyiwo Zaimaru, Ketua PN R Matras Supomo, Kabag Ops Polres Bengkalis Nur Arsyad Siregar dan serta sejumlah pejabat Bengkalis lainnya. 

Setelah tiba di pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis, 36 peserta PPIK yang 18 di antaranya pemuda Kanada, langsung disambut dengan kalungan bunga serta pencak silat sebagai ucapan selamat datang, rombongan diajak keliling kota Bengkalis. Setelah itu, langsung menuju gedung daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut. Setelah penyampaian ucapan selamat datang oleh bupati Bengkalis, di gedung daerah ini, peserta PPIK ini istirahat sebentar. Kemudian santapan siang bersama bupati Bengkalis dan Muspida. Syamsurizal mengatakan, Pemkab Bengkalis menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas dipercayanya Bengkalis selaku tuan rumah program PPIK 2008-2009. Karena, katanya, melalui program dan kehadiran peserta program PPIK ini, banyak manfaat yang dapat dipetik. Manfaat tersebut, bukan saja bagi para pesertanya, tetapi juga bagi masyarakat Bengkalis. Lebih-lebih bagi warga pada lokasi kegiatan program PPIK," ujar Bupati ditemui usai foto bersama peserta PPIK. Dikatakan Syamsurizal, para peserta PPIK ini akan berada di Kabupaten Bengkalis sekitar tiga bulan. Selama di Bengkalis, ke-36 peserta PPIK yang terdiri dari 18 pemuda Kanada dan 18 pemuda Indonesia itu, mereka langsung berbaur dan tinggal di rumah warga. Mereka nantiya ditempatkan di dua desa di dua kecamatan. Yaitu Desa Meskom (Kecamatan Bengkalis) dan desa Selatbaru (Kecamatan Bantan). "Kita sangat mengharapkan agar masyarakat di dua kecamatan ini, khususnya di Meskom dan Selatbaru, dapat memberikan dukungan yang maksimal guna suksesnya program PPIK itu. Sebab, keberhasilan program PPIK di Bengkalis ini, bukan hanya menyangkut nama baik daerah dan Provinsi Riau, tetapi juga nama bangsa dan negara Indonesia," kata Syamsurizal. Sementara itu Project Supervisor PPIK dari Indonesia , Andi Rahman saat ditanya program para pemuda tersebut berada di Bengkalis mengatakan,diantara melakukan pembangunan fisik dan non fisik. "Seperti saat mahasiswa KKN, hanya ini programnya skala Internasional," kata Andi. Dikatakan Andi, inti program PPIK ini adalah kegiatan sosial, sedangkan program budaya hanya sebagai muatan tambahan. Yang dimaksud dengan kegiuatan fisik dan non fisik kata Andi, seperti mengajarkan bahasa Inggris, Francis dan komputer. Minimal mendorong masyarakat setempat untuk mau belajar bahasa Inggris. "Tugas utama peserta PPIK ini adalah membantu masyarakat,” katanya. Andi juga menjelaskan, khusus peserta PPIK dari Indonesia, sebelumnya ke Bengkalis mereka terlebih dahulu melakukan hal yang sama di Kanada sejak 16 Nopember 2008 lalu. ”Tapi sifatnya seperti magang," jelas Andi lagi seraya sangat mengharapkan dukungan Pemkab Bengkalis untuk menyukseskan program PPIK ini. Mengenai penempatan peserta PPIK di rumah warga, Andi mengatakan, setiap satu peserta dari Kanada akan didampingi satu orang peserta dari Indonesia . ”Jadi setiap orang tua angkat akan mengasuh dua orang peserta PPIK sebagai anak angkat,” kata Andi seraya mengatakan usia peserta PPIK ini antara 18-23 tahun. Sementara pada malam harinya, para peserta PPIK ini dijamu makan malam oleh bupati Bengkalis di kediaman resmi Wisma Daerah Sri Mahkota. Sedangkan pada Kamis pagi (11/12) mereka langsung menuju desa Meskom dan Selatbaru.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index