Banyak Pelajar Tidak Tahu Arti dari Kebangkitan Nasional

PEKANBARU (RiauInfo) - Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Masa ini ditandai dengan peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 silam.

Tokoh-tokoh kebangkitan nasional, (Boedi Oetomo, red) waktu itu kemudian mengikrarkan sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 bersama-sama dari berbagai elemen masyarakat untuk mengucapkan ikrar setia dengan; Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, Mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan Menjunjung bahasa persatuan, bahsa Indonesia. Kata-kata ini dulu bukanlah sesuatu yang asing untuk diucapkan. Apalagi bagi pelajar, mulai SD hingga SMA termasuk mahasiswa yang memang wajib mengingat segala yang namanya berbau nasionalisme. Tapi kini, tahukah anda? Ternyata kata-kata berbau nasionalisme seperti ini sangat jarang sekali untuk diingat apalagi hapal. Bahkan termasuk kelas tingkat SMA sampai mahasiswa pun ada yang tidak tahu bagaimana sesungguhnya perjuangan Boedi Oetomo. Pada hal ini adalah proses perdana dalam menyatukan rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah. Ketika Riau Info menanyakan ke para siswa (50 orang) dari berbagai sekolah SMA yang ada di Pekanbaru, ternyata hanya ada tiga orang yang hapal tentang isi dari Sumpah Pemuda 1928. Bahkan mayoritas diantarannya tidak tahu apa sebenarnya Boedi Oetomo itu. Dari pengakuan mereka hanya tahu sebagai hari besar saja. Seperti yang diakui salah seorang pelajar SMA yang ada di Pekanbaru, Romi. Menurutnya, ia hanya tahu kebangkitan nasonal sebagai hari besar, tetapi tidak tahu apa makna sebenarnya. Yang ia tahu kebangkitan nasional yang dipelopori Boedi Oetomo bagian sejarah Indonesia saja. Hal seperti ini ternyata tidak jauh berbeda dari berbagai kampus, (nama kampus tidak disebutkan) yang ada di Pekanbaru. Banyak diantara mereka yang lupa, ada juga tidak tahu. Mereka beralasan, jurusan yang diambil pada kuliah bukan jurusan pendidikan. (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index