Bantuan Minim, Kelaparan Menimpa Pariaman

PEKANBARU (RiauInfo) - Berbagai kondisi mengenaskan dan memprihatinkan terlihat di Sumatera Barat pasca bencana gempa bumi, Selain terdengar jerit para korban, jika proses evakuasi juga tersendat-sendat akibat minim dan lambatnya bantuan datang.
Berita ini menjadi headline Riau Mandiri edisi Jumat (2/10) berjudul "Korban Menjerti, Bantuan Minim". Bahkan akibat minimnya bantuan pangan mengalir ke lokasi longsor, para korban longsor yang berada di Parian terancam kelaparan. Headline Tribun Pekanbaru hari ini juga mengenai bencana gampa Sumbar. Harian ini juga menilai proses evakuasi para korban berjalan lambat dan mengalami kendala di sana sini, sehingga hanya sedikit korban bisa dievakuasi. Berita itu berjudul "Baru 26 Orang Dievakuasi". Riau Pos dengan headlinennya berjudul "Di Siko seperti Kiamat" menyebutkan bahwa gempa yang melanda Sumbar, kini meninggalkan trauma yang mendalam. Pengakuan warga mengatakan kondisi saat gempa itu sangat menakutkan, bahkan serasa akan kiamat. Bencana gempa Sumbar membuat banyak warga Pekanbaru asal Sumbar beramai-ramai balik ke Sumbar untuk melihat sanak saudaranya di sana. Padahal jalan ke Sumbar putus, mereka tetap saja ngoto berangkat. Berita ini menjadi headline Pekanbaru Pos" berjudul "Ramai-ramai Balik ke Sumbar". Sampai saat ini kondisi Padang masih mencekam paska gempa. Jalur Bukittinggi-Padang terputus, sehingga satu-satunya akses jalur darat menuju Kota Padang harus lewat Maninjau. Berita ini menjadi headline Metro Riau berjudul "Padang Masih Mencekam". Rubrik Dedah Koran Riau hari ini mengenai bantuan senilai Rp1,2 miliar dari Pemprov Riau untuk para korban gempa Sumbar yang diantar langsung oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Tulisan itu diberi judul "Bantuan Gempa di Sumbar, Wujud Doa Riau Rp1,2 M".(ad)

Berita Lainnya

Index