Banjir di Pekanbaru Telah Genangi 6.000 Unit Rumah

news4401PEKANBARU (RiauInfo) - Banjir yang melanda 9 kabupaten/kota di Riau sampai Selasa (25/3) terus bertambah tinggi. Bahkan banjir yang juga melanda Pekanbaru telah menyebabkan tidak kurang 6.000 rumah warga digenangi air dengan ketinggian rata-rata 1,5 meter. Banjir ini telah memaksa sekitar 500 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang pengusian yang telah dibangun oleh berbagai pihak, diantaranya Palang Merah Indonesia, Korem, Pemko Pekanbaru dan beberapa organisasi massa serta partai politik. Untuk Pekanbaru, banjir terparah terjadi di Kelurahan Sri Meranti dan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir. Disini banjir menggenani sekitar 4.000 unit rumah warga, 10 gedung sekolah, pasar, dan berbagai fasilitas umum. Sebagian besar warga di Rumbai Pesisir ini telah melakukan pengungsian di tenda-tenda yang dibangun di pinggiran Jalan Yos Sudarso atau tidak jauh dari Jembatan Leighton. Selain menempati tenda-tenda yang disediakan, ada juga pengungsi mendirikan tenda sendiri di tempat yang sama. Adnan (47) salah seorang warga Sri Meranti kepada Suara Karya mengaku keluarganya sudah dua malam menginap di tenda pengusian tersebut. "Sejak air mencapai ketinggian 1 meter di dalam rumah, keluarga saya langsung mengungsi," ujar ayah dari 3 orang anak ini. Dia menyebutkan banjir kali ini merupakan yang paling parah sejak 10 tahun terakhir. "Dua tahun yang lalu juga terjadi banjir, tapi saya tidak sempat mengungsi karena waktu itu air di dalam rumah hanya setinggi lutut," tambah dia lagi. Selain Kecamatan Rumbai Pesisir, banjir juga melanda ribuan rumah di Kecamatan Limapuluh, Rumbai, dan Tenayan Raya. Saat ini para korban banjir itu sangat memerlukan bantuan sembako dari pemerintah yang masih juga belum turun.(ad)


Berita Lainnya

Index