Bahar dan Nurlela Tak Khawatir

PEKANBARU (RiauInfo) - Pasangan suami istri, Bahar (60) dan Nurlela (55) warga asal Solok Sumatera Barat merasa tak khawatir dengan gagalnya mendarat pesawat yang ditumpanginya. Hanya saja yang khawatir terjadi pada anaknya yang telah lama menunggu di Bandara SSK II Pekanbaru.

"Sedikitpun kami tak merasa khawatir dengan kejadian yang kami alami tadi. Tapi kami merasa kecewa berat, karena terlambat sampai kesini. Kasihan anak kami telah menunggu di Bandara," ungkap Bahar dan Nurlela kepada RiauInfo di Pelataran Parkir Bandara SSK II Pekanbaru, Minggu (9/9). Menurut Bahar, Namun, bila semua berjalan lancar, kemungkinan besar jadwal kedatangan tak terganggu. Ketika pesawat mengudara dan segera diikuti oleh roda-roda pendarat masuk ke dalam tempatnya. Pesawat kemudian terus meluncur naik ke ketinggian yang ditentukan baginya menuju kota tujuan. Menyadari ada gangguan pada landasan bandara SSK II Pekanbaru, pesawat yang ditumpangginya dari Jakarta tujuan Pekanbaru langsung dialihkan ke Batam. Namun, yang tidak kalah pentingnya, kemungkinan ini ada hikmanya. "Bahkan, baru-baru ini dalam penerbangan Batavia Air Jakarta-Padang, saya mendapatkan salah seorang penumpang menerima telepon saat pesawat sedang meluncur di landasan Soekarno-Hatta. Untung pada waktu itu tak terjadi apa-apa. Kalau hal yang kita alami seperti ini murni rusaknya landasan bukan pesawat yang kami tumpangi," kenangnya. Sementara itu, anak Bahar dan Nurlela yakni Budi Santoso merasa senang setelah bertemu dengan ayah dan ibu tercintanya. Setelah lebih kurang tiga jam menunggu kedatangan orang tuanya. "Syukur alhamdulillah kedua orang tua saya selamat sampai ketujuan," tandasnya. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index