Awas! Bila Percaya SMS Maut, Berarti Terjadi Pengikisan Iman

PEKANBARU (RiauInfo) - Menanggapi pesan singkat atau yang biasa disebut dengan SMS yang katanya bisa mematikan orang hanya dengan berbicara beberapa detik dengan nomor 0866 dan 0856 ditanggapi serius oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, DR. MA. Ilyas Husti.

Kepada RiauInfo, Kamis (8/5) dia berpesan mohon masyarakat kota Pekanbaru jangan sampai terjebak akan hal-hal yang bisa menggiring kita kekafiran. Seperti yang terjadi beberap hari ini, cukup banyak warga khususnya Pekanbaru yang percaya sampai-sampai menonaktifkan HP-nya karena takut si 'pencabut nayawa', dan ini jelas musyrik. Didalam Islam yang berhak menentukkan mati atau hidupnya seseorang itu adalah Allah Swt. Jadi jika ini menjadi salah satu yang membuat warga percaya, maka dikhawairkan akan menjurus pada pengikisan agama. "Kepada masyarakat Riau khusunya Kota Pekanbaru jangan percaya dengan hal yang berbau musyrik. Karena jika kita percaya maka akan terjadi pengikisan iman yang akhirnya akan menjadi kafir," ungkap Ilyas saat dihubungi via ponsel. Selain itu paparnya, Ilyas meminta agar lembaga-lembaga Islam dan para mubaligh turut membantu dengan memberi ceramah-ceramah agar masyarakat tidak begitu gampang terpancing isu yang masih belum jelas kebenarannya. Bahkan saat ini MUI Kota Pekanbaru sudah menyurati walikota dan Poltabes agar secepatnya menyelesaikan persoalan ini, harapnya. "MUI sudah menyurati walikota dan Poltabes agar secepatnya menyelesaikan tuntas kasus yang meresahkan masyarakat ini," katanya. Ketika ditanya tentang indikasi penyebaran SMS perihal telephon 'maut' terkait dengan pengalihan masalah Pilkada di Riau dan isu BBM yang rencanaya akan naik awal Juni ini, Ilyas tak melihat ke arah sana. tapi jika penyebaran isu SMS ini berdasar pada persaingan jasa operator telephon, itu bisa jadi. "Tapi yang jelas aparat terkait yang harus mengusut persoalan ini. Karena, SMS ini kemungkinan ada indikasinya memecah belah masyarakat Riau khususnya," papar Ilyas saat mengakhiri pembicaraannya.(muchtiar)


Berita Lainnya

Index