Besarnya bonus diterima atlit dikelompokkan berdasarkan perolehan mendali. Untuk peraih emas, Pemprov memberikan bonus Rp. 40 juta, Perak Rp. 20 juta dan perunggu Rp. 10 juta. Sementara itu, sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, Riau berhasil memperoleh empat emas, tujuh perak dan limabelas perunggu.
“Saya menerima bonus Rp. 100 juta atas prestasi memperoleh dua emas dan satu perak pada cabor Atletik,” ucap Martin Losu, atlit lari kategori tuna daksa handalan BPOC Riau kepada wartawan usai acara penyerahan bonus di sekretariat BPOC Riau Jl. Taskurun Pekanbaru, Selasa (16/12/2008).
Ketua BPOC Riau Jaya Kusuma mengatakan pemberian bonus tersebut merupakan penghargaan Pemprov terhadap eksistensi olahragawan penyandang cacat Riau. “Setidaknya Pemprov tidak membedakan antara atlit penyandang cacat dengan atlit normal,” ungkapnya.
Ditambahkan Jaya, kedepan BPOC justru memiliki beban berat karena tahun 2012 mendatang Riau merupakan tuan rumah penyelenggaraan Porcanas XIV, beriiringan dengan pelaksanaan PON. “Sebagai tuan rumah, BPOC memiliki tanggung jawab berat khususnya dalam mempersiapkan atlit menghadapi Porcanas XIV. Kita berharap pemerintah tetap memberikan dorongan sehingga altlit dapat mengukir prestasi lebih baik lagi,” katanya optimis. (ad/rls)