PEKANBARU (RiauInfo) - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan telah memaksa PT. Angkasa Pura menutup rutinitas Bandara Sultan Syarif Kasim (SKK) Pekanbaru, Selasa (17/02/2009) ini. Kabut asap mengahalangi penerbangan dengan jarak pandang dibawah standar penerbangan. BMG Pekanbaru melaporkan jarak pandang hanya dibawah seribu meter. Akibat penutupan itu, sejumlah penerbangan terpaksa ditunda keberangkatannya dan ratusan penumpang terbengkalai di bandara.
Sejumlah penumpang di bandara mengatakan, penutupan akibat kabut tebal itu diumumkan pada pukul 08.00 WIB pagi. Sehingga sejumlah jadual keberangkatan dan kedatangan terpaksa diundur dalam waktu yang belum dipastikan.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru melaporkan keadaan asap tebal kian bertambah bukan akibat kebakaran dari Riau sendiri. Namun juga asap kebakaran dari provinsi lain yang sampai ke Riau. Staf analisa Ardhitama mewakili Kepala BMG Pekanbaru Blucer Dolog Saribu mengatakan, gerakan angin telah membawa asap dari kebakaran hutan di Sumatera Utara dan Aceh hingga ke Riau.
Sementara, OIC bandara SSK II Pekanbaru kepada RiauInfo mengatakan, penerbangan sejumlah maskapai masih sempat selamat dari kabut asap sebelum pukul 08.00 WIB pagi ini. Maskapai yang berangkat sebelum kabut asap tebal adalah Mandala Air Line tujuan Jakarta berangkat pukul 06.00 WIB, Lion Air Lines tujuan Jakarta pukul 06.40 dan Riau Air Lines (RAL) ke Jakarta pukul 07.00 WIB.
Sementara ini, pesawat yang tertunda akibat kabut asap adalah RAL yang akan take off tujuan Melaka, Air Asia yang seharusnya mendarat dari Jakarta pukul 08.00 WIB. Selanjutnya Garuda Indonesia yang seharusnya mendarat dari Jakarta pukul 8.30 WIB, Lion Airlines dari Jakarta, dan Riau Airlines dari Jakarta pukul 8.50 WIB.
BMG menjelaskan, kabut yang berasal dari asap jelas akan tetap menghalangi jarak pandang sebelum adanya angin yang meniup ke tempat lain."Kabut asap akan hilang jika ada tiupan angin. Lain halnya dengan kabut dari embun pagi yang akan hilang sendiri oleh sinar matahari pada pukul 08.00 WIB,"terang Satf analisa BMG Ardhitama.(Surya)
