Annas Maamun Bantah Lakukan Pelecehan



IMG_6811.JPG JAKARTA (RiauInfo) - Gubernur  Riau  Annas Maamun melaporkan balik Wide Wirawaty, anak Soemardi Taher ke Bareskrim Mabes Polri karena dinilai melakukan pencemaran nama baik, fitnah, memberikan keterangan palsu dan pemerasan. Khusus masalah pemerasan, Wide melakukannya beberapa kali dengan  meminta sendiri Rp 3 miliar kepada Gulat Manurung bersama Eddy Akhmad RM di sebuah restoran Pekanbaru beberapa waktu  sebelum persoalan tersebut mencuat hingga ketingkat nasional.   "Tadinya saya tidak curiga, tapi karena dia sering ngajak saya ke Jakarta untuk jalan-jalan,  saya mulai curiga dan benar Wide memeras saya, karena permintaannya kerap saya tolak," kata Gubri di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (11/9).   Menurut Ketua DPD Golkar Riau ini lagi, kalau memang dirinya melakukan pelecehan seksual, mengapa Wide tiap saat menghubungi dan berjumpa dengan dirinya.   Gubri mengakui, bahwa Wide memang pernah datang ke rumahnya di Jalan Belimbing Pekanbaru untuk urusan kegiatan pertemuan kepala sekolah se Riau yang dibuat Wide, meskipun setelah uang Rp 10 juta untuk mencetak  undangan diterimanya, namun kegiatan tersebut tidak diselenggarakan. Nah, setelah pertemuan itu, Annas Maamun mengaku sering mendapat SMS gelap dari nomor yang berganti-ganti, yang isinya mengancam akan memberitakan peristiwa dugaan pelecahan terhadap Wide. Dan kemudian, Wide pun mengaku dirinya mendapat teror terkait hal tersebut.   "Dia mengaku pusing, dan dia meminta uang saya Rp 3 miliar untuk diberikan ke wartawan dan LSM untuk tutup mulut. Tapi tak saya berikan sepeserpun, saya katakan tak takut sama wartawan dan LSM, karena saya merasa tidak pernah melakukan," katanya. Gubri mengaku, sudah membantu banyak Wide saat akan menggelar pertemuan 600 kepala sekolah yang diadakan lembaga pendidikannya seperti membuka kamar hotel 200 kamar, gedung serbaguna.   "Wide tetap minta dibantu uang, saya katakan tidak bisa. Tapi kalau mau minta gedung dan dana operasional untuk lembaga pendidikanya akan saya anggarkan di APBD. Bahkan kuliah S3 nya juga sudah saya setujui," katanya. Sebenarnya Gubri tidak mengenal Wide sebelumnya, tapi dia terus mengirimkan pesan pendek (SMS) sampai 7 kali dan terakhir mengaku anaknya Soemardi Taher, tokoh pendidik di Riau, akhirnya Wide dia terima.   "Wide minta agar saya ikut mengembangkan lembaga pendidikannya, saya katakan saya bantu tapi tidak dalam bentuk uang. Pulang dari situ, saya kasih dia uang Rp 500 ribu. Dua hari lagi, dia datang  memberi uang saya Rp 2 juta dari gajinya Rp 6 juta karena sudah janji atau nadzar, tapi saya cuma ambil Rp100 ribu, sisanya dikembalikan ke Wide," katanya.   Setelah itu, Wide kata Annas, makin berani dan meminta dijadikan staf khusus Gubri dengan menujukkan SK mantan Gubri sebelumnya, Rusli Zainal. Wide terus memaksa meskipun sebagai staf khusus tidak menerima honor atau gaji, karena staf khusus telah dihapus Gubri Annas Maamun.    "Wide mengatakan tak masalah tak dibayar, yang penting bisa jadi staf khusus agar sering-sering ke Jakarta. Saya tidak tahu maksudnya apa, tapi dia sering ngajak saya ke Jakarta untuk jalan-jalan," katanya.   Terkait laporan tersebut, Gubri H. Annas Maamun mengatakan, siap mematuhi proses hukum, dan apabila terbukti benar dirinya bersalah, Annas bersedia mundur dari jabatannya sebagai Gubri dan Ketua DPD I Partai Golkar Riau.   "Saya akan mundur dari Gubernur Riau, kalau saya salah, termasuk dari ketua DPD I, tapi itu kan tidak benar. Saya sudah ketemu Muladi dan EE Mangindaan, mereka mendukung saya untuk melaporkan balik Wide," katanya.   Eva Nora, pengacara Gubri Annas Maamun mengatakan, pihaknya telah melaporkan Wide ke Bareskim Mabes Polri dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Eva meminta agar Wide segera disidik dan ditangkap karena melakukan upaya pemerasan dan lain-lain.    "Yang kita laporkan hanya Wide, kalau ada keterlibatan orang tuanya Soemardi Taher dalam upaya pemerasan. Biar penyidik nanti yang memanggilnya, setelah dilakukan pengembangan. Kalau untuk Soemardi Taher kita serahkan ke penyidik," kata Eva.

Berita Lainnya

Index