Anggarkan US$ 4 Juta Untuk Program CSR

YOGYAKARTA (RiauInfo) - Kesuksesan pembangunan sosial tidak akan terwujud tanpa sinergi antara pemerintah, bisnis (swasta), dan civil society (masyarakat madani).

“Menciptakan pelayanan kesejahteraan sosial Indonesa tidak sekadar tanggung jawab lembaga eksekutif atau pemerintah semata, namun perlu merangkul kalangan swasta,” papar Muhaimin. Menurutnya, benih-benih program CSR dari swasta yang sekarang ini marak dan telah berhasil memberdayakan masyarakat, harus diperkuat lagi dengan kerangka makro kebijakan umum. Sementara itu, Prof Gunawan Sumodiningrat memaparkan, fungsi pemerintah dalam pembangunan sosial adalah mengingatkan, melindungi, dan memfasilitasi. “Sebenarnya, masyarakat yang paling berperan dalam pembangunan sosial. Pembangunan itu harus dengan kebersamaan, gotong royong, dan setiakawan. Masyarakat harus bersama memenuhi kebutuhan sendiri,” jelas Gunawan. Untuk itu, rakyat harus ikut merencanakan, melaksanakan, dan menikmati pembangunan. Karena pembangunan sosial berfungsi menyetarakan kehidupan ekonomi masyarakat. “Namun, kalau pemerintah dan masyarakat tidak mampu, maka harus digabung dengan kalangan bisnis,” katanya. Menurutnya, untuk itu kalangan bisnis harus punya jiwa sosial untuk memperbaiki negara ini. Lontaran kalangan pemerintah ini, diamini kalangan bisnis yang diwakili oleh Direktur CSR Riaupulp, Amru Mahalli yang juga jadi pembicara dalam seminar ini. Menurutnya, tak hanya karena jiwa sosial kalangan peruusahaan, baginya kalau bisnis ingin berlangsung secara lestari maka harus melaksanan praktik CSR sebagai upaya membantu pembangunan sosial. “CSR adalah keniscayaaan, pemberdayaan kepada masyarakat adalah social capital bagi perusahaan. Dalam konteks Riaupulp, kami selalu ingin maju dan berkembang bersama msayarakat Riau,” tegas Amru. Dalam pada itu, Public Relations Manager Riaupulp, Nandik Sufaryono, yang menyertai Direktur CSR Riaupulp dalam acara tersebut, kepada wartawan menyatakan, idealnya dalam menjalankan bisnisnya, kalangan swasta tak hanya mencari keuntungan semata, melainkan juga menjaga keselarasan lingkungan serta pembangunan sosia. “Setakat ini, Riaupulp telah melakukan pinsip 3P, yakni membangun People (manusia), Planet (lingkungan), dan bisnis (Profit). Selanjutnya yang patut dilakukan adalah membangun triple patrnersip antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat guna melakukan sinergi yang bertanggung jawab agar tidak sekadar menjadi retorika semata,” katanya. Nandik menambahkan, setiap tahun, Riaupulp menganggarkan lebih dari US$ 4 Juta untuk pelaksanaan program CSR, yang meliputi program pertanian terpadu, UMKM yang telah melahirkan para wirausahawan lokal.. Program lain di dunia pendidikan antaranya, pemberian beasiswa bagi siswa SD, SMP, SMA, hingga Universitas dan honor bagi guru honorer yang sekolahnya swadaya dari masyarakat.(Ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index