PEKANBARU (RiauInfo) - Ketua DPRD Riau, drh.H.Chaidir MM, menegaskan bahwa kunjungan keluar negeri bukan tanpa tujuan penting atau sekadar jalan-jalan (plesir). Namun mendalami penyelesaian berbagai persoalan berdasarkan pengalaman negara lain. Total anggaran yang untuk kunjungan ke LN tersebut sebesar Rp1,6 miliar (masing-masing anggota
Rp30juta). Apakah hal ini akan menghambur-hamburkan uang?
"Jadi saya kira kunjungan itu tidak menghambur-hamburkan uang. Dimana proposal tersebut telah diterima oleh Departemen Dalam Negeri. Berarti itu sudah gol, tinggal menunggu izin dan kapan waktu yang tepat," ungkap Chaidir kepada RiauInfo di Kantor DPRD Riau, Senin (30/7).
Menurut Chaidir, lima negara yang dikunjungi anggota DPRD Riau penting untuk dijadikan sebagai lokasi studi banding karena pengalamannya dalam menjalankan pembangunan dan menyelesaian persoalan. Lima negara yang akan dikunjungi rombongan DPRD Riau yakni Cina, Jepang, Italia, Korea dan Turki.
"Anggaran Rp30juta per anggota tersebut bukan untuk uang saku saja. Melainkan untuk semua keperluan keberangkatan seperti tiket pesawat, makan dan akomodasi lainnya. Saya rasa hal itu kurang. Kalau boleh ditambahlah," katanya sembari ketawa.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau, H Suryadi Khusaini menambahkan, "Bagi saya berangkat atau tidak berangkat hal itu tidak begitu penting bagi saya. Saat ini rencana keberangkatan harus menunggu izin dari Depdagri. Dan hal ini sedang dalam pengurusan adminitrasi di Depdagri," terangnya.
Tambah Suryadi, tujuan utama kunjungan ke LN tidak lain yang ingin mengetahui sejauh mana perkembangan di dunia luar. Seperti perkembangan kebudayaan dan perekonomian."Saya berharap hal ini tidak menimbulkan masalah dipermukaan," pungkasnya. (Dd)
