PEKANBARU (RiauInfo) - Meski sudah lima hari mengungsi akibat bencana banjir, ternyata bantuan yang diberikan kepada mereka sangat minim. Padahal selama dalam pengungsian, para korban banjir itu sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan dan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Seperti yang diungkapkan Hardy (49) warga Kelurahan Sri Meranti, selama tinggal di tenda pengungsian dia baru menerima dua kali bantuan. Itupun jumlahnya sangat terbatas dan belum bisa memenuhi kebutuhan selama mengungsi di tenda pengungsian.
"Mamang ada bantuan, tapi jumlahnya sangat minim. Padahal kami sangat membutuhkan uluran tangan donatur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab selama tinggal di tempat pengungsian kami benar-benar tidak bisa mencari nafkah," jelas dia lagi.
Sebenarnya, menurut dia, pihaknya hanya berharap air banjir cepat menyurut agar bisa kembali ke rumah dan bekerja lagi mencari nafkah. "Apalagi sebentar lagi akan lebaran. Kalau kondisinya seperti ini kami tidak akan bisa berlebaran tahun ini," ungkapnya.
Sementara itu untuk meringankan derita para korban banjir, pihak PLN Wilayah Riau dan Kepri bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Ummah memberikan bantuan sebesar Rp 34 juta yang diserahkan dalam dua tahap. "Tahap pertama diserahkan sebanyak 28 paket sembako dan tahap kedua akan dilanjutkan Selasa besok.(Ad)