Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Warih menyatakan, kemungkinan perkembangan kebakran hutan dan lahan kembali tinggi untuk meluas di Riau. Namun untuk Minggu (12/7/09) ini BMKG Pekanbaru mengaku belum menerima laporan akses satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18. Sehingga jumlah titik kebakran hutan dan lahan tidak diketahui hari ini.
BMKG Pekanbaru melaporkan peluang hujan ringan dan bersifat local hanya berpotensi di Riau bagian Utara, Tengah dan Riau bagian Timur. Sementara, gejala angina dinilaio masih normal dengan kecepatan 5 hingga 30 kilo meter per jam.
BMKG Pekanbaru menyesalkan belum adanya sinyal tentang data jumlah titik kebakran hutan dan lahan di Riau hingga pukul 16.00 WIB hari ini. “Mungkin data hari ini akan masuk besok,”ungkap Warih.(Surya)