Kondisi ini mendapat kecaman keras dari masyarakat Riau, karena mereka bakal tidak bisa khusuk dalam menundaikan ibadah puasa dalam bulan Ramadhan ini. "PLN sudah benar-benar keterlaluan. Kita tidak akan membiarkannya begitu saja," ungkap Ilyas, salah seorang warga.
Dia mengatakan, PLN sudah tidak punya toleransi lagi terhadap umat Islam yang akan menunaikan ibadah puasanya. "Karena itu pihaknya mengancam tidak akan tinggal diam jika dalam bulan Ramadhan nanti PLN akan tetap melakukan pemadaman," ujarnya.
Sementara itu Manajer Sumber daya Manusia Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Wilayah Riau dan Kepri Suwandi Siregar, seperti yang dikutip sebuah harian lokal mengatakan, pemadaman pada bulan Ramadhan akan dilakukan maksimal enam jam.
Sedangkan pemadaman begilir hingga 12 jam akan tetap berlaku hingga tanggal 20 Agustus mendatang. "Pemadam,an 12 jam hanya berlaku hingga tanggan 20 mendatang, sedangkan untuk bulan Ramadhan maksimum enam jam," tambahnya.
Menurutnya, PLN bisa melakukan pemadaman hingga enam jam disebabkan masuknya pasokan daya PLTA Maninjau dan Singkarak. Sebelumnya pasokan daya dari dua PLTA ersebut terhenti dikarenakan pengisian debit air di kedua waduk tersebut.(ad)