“Karena itu tidaklah benar, tidak mungkin kunci jawaban bisa diketahui, karena kunci jawaban hanya diketahui oleh pusat, dan kita di tingkat Provinsi tidak memilikinya, kita hanya menggandakan soal lalu menscaning lembar jawaban untuk dikirim kepanitia UN pusat di Jakarta, sebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Prof Dr Ir H Irwan Effendi MSc kepada Ragam Info, Jumat (19/03/10).
Menurut Irwan, jika ada isu yang beredar ditengah masyarakat tentang adanya lembar jawaban itu baik yang diterima melalui sms atau telepon dari yang mengaku memiliki kunci jawaban agar tidak mempercayainya, dan Disdik menghimbau agar segera melaporkan hal tersebut ke pihak keamanan terdekat atau ke Disdik Riau.
Kepada para orang tua juga dihimbau untuk tidak mudah percaya dengan hal tersebut, terlebih para oknum tidak bertanggungjawab ini meminta sejumlah uang untuk harga kunci jawaban palsu tersebut. Baik peserta ataupun orang tua jangan mudah percaya, karena itu tidak benar, tegasnya.
Mantan Rektor UMRI ini menambahkan, bahwa soal UN tidak mungkin juga ada yang bisa mendapatkannya lalu mencari jawaban karena pengawasan terhadap soal UN ini sangat ketat. Dari pengiriman naskah soal yang akan digandakan, kita jemput dibandara, lalu dicetak dipercetakan, pengawasan yang dilakukan pihak keamanan sangat ketat, dipercetakan tidak sembarang orang boleh masuk, yang masuk tidak boleh membawa HP, bahkan Kepala Dinaspun diperiksa jika ingin melihat proses pencetakan soal, terangnya.
Karena itu juga seluruh para peserta untuk bisa lebih mempercayai kemampuan dirinya sendiri. “Mereka kan sudah mendekati tiga tahun belajar, jadi kalau mereka benar-benar mengikuti pelajaran dengan baik, saya rasa tidak ada alasan bagi mereka untuk takut pada saat UN dilaksanakan, mereka harus mempercayai diri mereka sendiri,” ujarnya.(Surya/pde)