Alokasi Anggaran Pendidikan Rp500 Miliar Lebih

Pekanbaru - Untuk mendukung program K2i, khususnya pengentasan kebodohan, Pemerintah Provisi Riau terus menggiatkan pembangunan dan pengembangan sektor pendidikan. Hal ini terbukti adanya peningkatan alokasi anggaran dari Rp 400 milyar lebih pada tahun 2006 menjadi Rp 500 milyar lebih pada tahun 2007. 
Kepala TU Diknas Riau Drs.Makrum dalam wawancara dengan Wartawan diruang kerjanya, Rabu (17/01) mengatakan; program pembangunan pendidikan di Provinsi Riau, selain mengacu dengan berbagai rencana strategis (renstra) dan kebijakan Gubri, berkaitan dengan pengentasan kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan infrastruktur/ K2i, dan berbagai kebijakan lainnya juga mengacu pada kebijakan nasional. Dikatakan, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, menempatkan pembangunan pendidikan pada berbagai program mendasar, yakni; Pertama, pemenuhan kebutuhan tingkat dasar. Dalam hal ini peningkatan akses atau pemerataan, terutama dalam menetapkan target wajib belajar sembilan tahun yang diharapkan pada tahun 2008 sudah selesai dilaksanakan. “Walaupun mungkin belum tuntas 100 persen tapi paling tidak mencapai 95 persen. Kita bekerja sama dengan kabupaten/kota provinsi dan pusat. Ini progress pertama, dan akan disesuaikan dengan bobot-bobot masing program tahun 2007,” terang Makrum. Kedua, program peningkatan mutu. Baik itu pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMU atau di sekolah-sekolah lainnya yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan seperti di pembinaan Departemen Agama. Ini juga mendapat porsi yang sama atau seimbang di APBD Riau. Kalaupun tidak seimbang porsinya akan tetap ada untuk Departemen Agama mencapai 10-15 persen. Ketiga, peningkatan kualitas guru dengan melaksanakan berbagai pelatihan termasuk peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru yang jumlahnya mencapai 10.000 guru. Kemudian peningkatan kualitas untuk pendidikan sekolah menengah yang diarahkan pada sekolah kejuruan. Sehingga ada keseimbangan antara sekolah umum dengan sekolah kejuruan. “Jadi kita sangat-sangat kecil untuk membangun sekolah umum tapi kita fokus ke sekolah kejuruan. Malah kita akan ada kegiatan reposisi sekolah SMU menjadi SMK disamping kita membangun SMK-SMK yang baru,” Makrum menjelaskan. Untuk tahun 2007 menurut Makrum, merupakan penyempurnaan dari program 2006. Dengan demikian pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pemberantasan buta huruf atau buta aksara masih menjadi program penting Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Ini akan dilakukan secara sharing dengan kabupaten/kota termasuk beasiswa untuk anak-anak berprestasi di Perguruan Tinggi yang dianggap sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Termasuk pendidikan luar sekolah dan berbagai kegiatan lainnya seperti manajemen pelayanan kegiatan, kesejahteraan guru, guru bantu, pendidikan tinggi dan berbagai program berkualitas ketenagaan pendidikan lainnya.***
 

Berita Lainnya

Index