Akibat Aktivitas Gunung Sinabung, Harga Sayur Mayur di Pekanbaru Melambung

PEKANBARU (RiauInfo) - Aktivitas gunung Sinabung yang sampai kini masih terus mengeluarkan debu vulkanik telah menyebabkan sentral sayur-sayuran di sekitarnya menjadi rusak. Hal ini sangat mempengaruhi terhadap pasokan sayur-sayuran dari Sumatera Utara ke kota Pekanbaru. Pengaruh tersebut berupa naiknya harga sayur-sayuran asal Sumatera Utara dan kualitasnya menjadi rendah. Bahkan tidak itu saja, pasokan sayur-sayuran tersebut juga sering terganggu, sehingga kerap menjadi kelangkaan. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Pekanbaru, Asdalius kepada wartawan Selasa (31/12) di Pekanbaru mengatakan pihaknya memang sudah memprediksi kenaikan harga terhadap sayur-mayur asal Sumatera Utara itu akan terjadi. Sebab pada akhir tahun ini permintaannya makin meningkat, sedangkan persediaan di pasaran berkurang. "Walaupun demikian kenaikan harganya tidak terlalu signifikan, dan masih dikategorikan hal yang biasa," ungkapnya. Meski begitu, menurut dia, Disperindag Pekanbaru akan terus melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional di kota ini, terutama terhadap kesediaannya. "Kita akan terus memantaunya agar jalan sampai terjadi kelangkaan," jelasnya. Dari pemantauan di pasaran, komoditi sayur-sayuran yang paling besar kenaikan harganya adalah cabe merah yang sepekan lalu masih Rp35 ribu perkilogram, kini sudah naik menjadi Rp60 ribu perkilogram. Kemudian tomat yang sebelumnya Rp7 ribu perkilogram, kini sudah naik menjadi Rp13 ribu perkilogram. Sihombing (54) salah seorang pedagang di Pasar Dupa menyebutkan pasokan sayur-mayur dari Sumatera Utama memang mengalami pengurangan. "Hal ini sebagai dampak dari aktivitas gunung Sinabung yang meletus," ungkapnya.(ad)

Berita Lainnya

Index