Aeromodeling, Dimas Gagal Sumbang Emas Kedua Untuk Riau

RENGAT: Dimas Satrio Wibowo gagal mewujudkan ambisinya untuk menyumbangkan dua medali emas pada cabang olahraga aeromodeling bagi kontingen Riau. Pada nomor remote control acrobatic heli (F3C), atlet andalan Riau tersebut hanya mampu meraih mendali Perak. Sedangkan medali emas di raih atlet Kalimantan Selatan Adriel Mesias Simorangkir dan medali perunggu juga dari Kalimantan Selatan Januar Rizkitiawan.
Dimas sebelumnya telah menyumbangkan satu medali emas dari nomor remote control acrobatic plan (F3A) bagi Provinsi Riau. Ia ditargetkan mampu meraih dua medali emas sesuai hasil kejurnas dan pra PON aeromodeling beberapa waktu lalu. Pada pertandingan yang dilaksanakan di Bandara Japura, Kecamatan Lirik, Kabupaten Inhu, Selasa (11/9), Dimas hanya mampu meraih nilai akhir 2897,9. Sedangkan Adriel Mesias Simorangkir meraih nilai akhir 3000 alias sempurna. Sedangkan Januar Rizkitiawan meraih nilai akhir 2802,4. Dari empat ronde yang dilaksanakan, Dimas hanya mampu meraih hasil sempurna pada ronde keempat, sedangkan Adriel mampu meraih hasil sempurna pada seluruh ronde. Meski demikian, Dimas masih punya kesempatan untuk menyumbangkan medali bagi Provinsi Riau, sebab pada Rabu (12/9), ia akan kembali bertanding pada nomor remote control soaring glider (F3J). Selain Dimas, Riau juga akan menurunkan Agung Prasetyo. “Kita memang menargetkan mampu meraih dua emas pada nomor F3A dan F3C, namun ternyata F3C ini kita hanya meraih perak. Tetapi kita masih punya kesempatan untuk nomor F3J,” ungkap Tim Manajer Aeromodeling Riau, Sahid. Sahid mengungkapkan bahwa Dimas sudah berupaya semaksimal mungkin saat berlomba pada nomor remote control acrobatic heli. Hanya saja kemampuan atlet Kalimantan Selatan Adriel Mesias Simorangkir lebih baik dan berhasil meraih nilai sempurna pada empat ronde yang dilaksanakan. “Kalau teknologi yang digunakan sama,” ujarnya. Sedangkan untuk nomor F3J, Sahid mengungkapkan bahwa Riau akan menurunkan dua atlet, yakni Dimas Satrio Wibowo dan Agung Prayetno. “Mudah-mudahan kita bisa meraih emas untuk memenuhi target dua emas yang sudah kita tetapkan,” jelasnya. Menurut Sahid, pada nomor F3J, faktor cuaca sangat menentukan. Sebab dibutuhkan adanya angin dan termal sehingga pesawat dapat terbang lebih lama. “Pada nomor F3J ini yang menjadi penilaian adalah lama terbang dan ketepatan mendarat,” ungkapnya. Sementara itu, Selasa (11/9) siang, telah dilaksanakan penyerahan medali untuk nomor Dwi Lomba Control Line dan Remote Control Acrobatic Plan di tenda Aeromodeling, Bandara Japura, Kecamatan Lirik, Kabupaten Inhu. Penyerahan medali dilakukan oleh Bupati Inhu Yopi Arianto dan Sekda Inhu Raja Erisman. Sedangkan penyerahan medali untuk nomor F3C belum diketahui kapan akan dilaksanakan. (rls)

Berita Lainnya

Index