Ada Sekolah di Pekanbaru Masih Jual Buku Paket kepada Siswanya

PEKANBARU (RiauInfo) - Meski sudah ada larangan pihak sekolah menjual buku pelajaran kepada para siswanya, ternyata masih ditemukan adanya guru di kota ini menjual buku. Bahkan ada juga buku-buku pelajaran itu dijual di rumah salah satu guru sebuah sekolah dasar.

Hal ini menjadi berita utama Harian Tribun Pekanbaru berjudul "Pejabat Dikpora Terkejut". Harian ini menyebutkan Kasubag Umum Disdikpora Pekanbaru Drs H Zafri Yakub Mpd mengaku sempat terkejut begitu menemukan adanya guru yang menjual buku. Padahal tidak ada alasan dari pihak sekolah menjual buku kepada murid-muridnya. Sementara itu Riau Mandiri berita utamanya hari ini tentang disiagakannya spiner di sejumlah lokasi di Pekanbaru, terkait rencana kunjungan Presiden SBY ke Riau. Dalam berita berjudul "Amankan Kedatangan SBY, Sniper Siaga di Riau" disebutkan disiagakannya sejumlah sniper itu sebagai salah satu upaya pengamanan terhadap presiden. Pekanbaru Pos hari ini mengutip pernyataan Peneliti Senior dari LIPI Dr Alfitra Salamm yang melihat ada upaya yang kuat untuk mempersulit tampilnya calon independen dalam Pilkada. Ini setelah DPR dan pemerintah sepakat merevisi UU tentang Pemda sebelum keputusan MK dilaksanakan. Berita itu berjudul "Calon Independen Dipersulit". Metro Riau hari ini juga menurunkan masalah calon independen dalam beritanya. Dengan judul "Revisi UU Pemda Tuntas 6 Bulan" harian ini mengatakan PDIP mendesak pemerintah dan DPR segera menyelesaikan revisi UU Nomor 32/2004 tentang Pemda paling lambat 6 bulan ke depan. Revisi UU itu diperlukan utnuk mengakomodasi calon independen dalam pemilihan kepala daerah. Sedangkan Rakyat Riau mengutip pendapat Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Andrinof A Chaniago yang menyebutkan usulan agar syarat bagi calon independen maju di Pilkada harus mendapatkan dukungan 15 persen suara, sebagai syarat menyesatkan. Berita itu berjudul "Calon Independen: Syarat 15 Persen Tidak Logis". Perseteruan Mantan Wakil Ketua DPR RI Zaenal Maarif dengan Presiden SBY masih menjadi berita utama Riau Pos hari ini. Dalam berita berjudul "Babak Baru Zaenal-SBY/" disebutkan Zaenal Maaruf telah mencabut laporannya yang menuding Presiden SBY telah melakukan pencemaran nama baik dirinya. Pencabutan itu dialakukannya, karena Zaenal tidak mau masalah ini sampai berlarut-larut kemana-mana. Mengamuknya 5 orang preman di Cafe Wahyu, Komplek Pujasera, Jalan Arifin Ahmad Minggu dini hari kemaren, menjadi berita utama Pekanbaru MX. Para preman itu mengamuk karena cewek yang dibokingnya tidak mau diajak pergi, karena cewek itu tidak mau digilir lima orang sekaligus. Berita itu berjudul "Boking Cewek, Ditolak, 5 Preman Ngamuk". Riau Tribune hari ini memfokuskan pada pengakuan dokter Detri dari Puskesmas Sengingi Hilir, yang mengaku tidak merasa khawatir akan terkena virus flu burung. Padahal dia pernah mengobati Zila, sebelum bocah tersebut meninggal dunia. Dalam berita berjudul "Dokter Detri Tak Khawatir", disebutkan sebelum meninggal Zila dinyatakan suspect flu burung. Masih dengan berita seremonialnya, Media Riau hari ini menjadikan berita acara temu kader Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono yang digelar di Hotel Aryaduta Pekanbaru, sebagai berita utamanya. Berita itu berjudul "Temu Kader Bahas Pilgubri 2008".(Ad)

Berita Lainnya

Index