600-an Anggota FSPTI Mengamuk di Balai Dang Merdu

PEKANBARU (RiauInfo) - 600 orang anggota Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI)-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Riau mengamuk dan bentrok dengan massa yang menduplikat nama organisasi mereka. Massa FSPTI-K.SPSI marah akibat organisasi yang menduplikat itu akan melangsungkan pelantikan ketua dan struktural organisasi di gedung Balai Dang Merdu, Pekanbaru. Kejadian sekitar pukul 08.00 WIB nyaris menelan korban di pihak penduplikat.

"Mereka itu tidak resmi dan memakai lambang dan atribut organisasi kami. Jika nama dan atribut mereka beda, tidak jadi masalah. Ini sampai ke AD/RT semuanya sama. Maka kami pengurus FSPTI-K.SPSI yang lama dan sah ini menolak pelantikan mereka,"terang Hotlan Gultom yang menjabat wakil ketua FSPTI-K-SPSI Riau kepada RiauInfo, Rabu (11/06) di TKP bentrokan. Robert Hendriko Nababan sebagai Ketua dan Saut Udin Tobing sebagai Sekretaris FSPTI duplikat yang akan dilantik, nyaris diamuk massa FSPTI yang tiba di lokasi pukul 08.00 WIB saat acara pelantikan akan dimulai. Robert dan Saut Udin T melarikan diri melihat kedatangan massa FSPTI yang akan menyerangnya. Tidak menemukan pelaku penduplikat, massa FSPTI mengamuk di lokasi acara dan menumbangkan puluhan karangan bunga ucapan selamat yang berada di halaman gedung Balai Dang Merdu. Suasana kian memuncak saat ada yang berteriak dan memukul tiga orang yang diduga massa penduplikat. Namun setelah berlangsung aksi kejar-kejaran hingga ke jalan Soedirman dan masuk gedung DPRD Kota Pekanbaru, akhirnya ada anggota FSPTI mengatakan bahwa yang diburu itu itu bukan kelompok penduplikat, amuk massa pun reda. Dua orang mengalami luka-luka dari keslahpahaman tersebut. Massa yang marah akhirnya ditenangkan oleh kepolisian yang bertugas. Anggota kepolisian meminta massa meninggalkan gedung. Tidak lama kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, Hotlan Gultom yang menjabat wakil ketua FSPTI-K-SPSI Riau menginsturksikan massa meninggalkan lokasi dan berkumpul di sekrtariat DPC-nya. AKBP Kenedy yang menjabat Wakil Poltabes Pekanbaru mewakili Kapoltabes Pekanbaru mengatakan, kejadian ini yang kedua kalinya terjadi. Perkara yang disoalkan juga masalah yang sama. Sedang soal izin acara, kata Kenedy, organisasi yang diduga menduplikat FSPTI tersebut tidak mendapat rekomendasi Poltabes Pekanbaru untuk mengadakan acara di Dang Merdu. Namun, polisi hanya bertugas sebagai pengamanan seperti acara-acara lainnya, apalagi ada kejadian bentrokan.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index