300 Sopir Bis dan Truk Ikuti Pelatihan Safety Driving

PEKANBARU (RiauInfo) - Sebanyak 300 orang lebih supir truk dan bis telah mengikuti pelatihan safety driving secara cuma-cuma di Riau Safety Driving Center (RSDC), Rumbai, Pekanbaru. Program dalam rangka kampanye bersama keselamatan di jalan raya (Road Safety Partnership Campaign, RSPC) ini dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort Kota Pekanbaru (Satlantas Polresta Pekanbaru) bekerja sama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan beberapa perusahaan pendukung lainnya. Pelatihan ini direncanakan untuk 600 sopir dan berlangsung sejak 16 Juli 2011 sampai 17 September 2011, atau jika sudah mencapai target. Aden, salah seorang peserta pelatihan, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru. “Selama ini kita jarang mengetahui teknik-teknik bagaimana selamat di jalan raya. Kita jarang memperhatikan rambu-rambu. Di sini kita diajarkan bagaimana menjadi supir yang baik,” kata Aden. Menurut Aden, banyak hal sepele sering dilakukan supir-supir yang ternyata dapat membahayakan keselamatan mereka ketika berkendara. “Misalnya saja, rata-rata supir truk dan bus mempunyai kebiasaan berhenti di jembatan. Padahal hal itu tidak boleh dilakukan karena bisa menyebabkan macet. Apalagi kalau berhentinya mendadak, itu dapat membahayakan orang lain,” ujar Aden. Pelatihan safety riding ini diberikan oleh instruktur-instruktur profesional yang dipersiapkan oleh tim Satlantas Polresta Pekanbaru. Arif Pohan, salah satu instruktur safety driving, sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Jakarta. Pelatihan di IDDC merupakan syarat bisa menjadi trainer di RSDC. Pendekatan yang digunakan oleh para instruktur ini juga berbeda dari seminar-seminar safety riding lainnya. “Kami mengajarkan bagaimana pengendara bisa menjaga keselamatannya, keselamatan penumpangnya dan keselamatan kendaraannya, ” kata Arif saat ditemui di RSDC. Materi pelatihan diberikan secara komprehensif bagi para peserta. Tak hanya skill mengemudi, pelatihan juga disertai dengan penyadaran pentingnya etika berkendara di jalan raya. “Kunci yang selalu saya tekankan pada supir bus dan truk ini adalah takut membuat orang celaka, takut celaka gara-gara orang lain dan sadar ada hak orang lain pada saat di jalan. Kami lebih menekankan kepada masalah etika berkendara agar selamat,” kata Arif. Manajer Komunikasi PT CPI, Hanafi Kadir, menilai tingginya angka peserta pelatihan ini sebagai hal positif. “Keselamatan manusia adalah prioritas utama Chevron dalam menjalankan aktifitasnya. Banyaknya masyarakat yang ingin mendapatkan pelatihan mengenai keselamatan berkendara menandakan masyarakat Pekanbaru telah sadar pentingnya keselamatan di jalan raya. Chevron mendukung kampanye bersama keselamatan di jalan raya ini karena bagi kami keselamatan adalah prioritas utama dalam bekerja,” ujar Hanafi. Selain pelatihan safety riding bagi pengemudi bus dan truk, RSPC juga mengadakan program Road Safety Goes To School/Campus yang dilaksanakan di 11 sekolah/kampus. Saat ini kampanye tersebut sudah dilaksanakan di 3 sekolah dan 1 kampus. Dalam waktu dekat, SMA Al Azhar Syifa Budi akan menjadi target tim RSPC untuk mensosialisasikan keselamatan berkendara.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index