Mantan Walikota Pekanbaru priode 1981 - 1986, Ibrahim Arsyad, yang ditemui usai sidang Istimewa Hari Ulang Tahun Kota Pekanbaru ke-234 di Kantor DPRD Pekanbaru, Senin (23/6) mencoba kembali mengangkat nilai-nilai yang ada di masyarakat Kota Pekanbaru.
Menurut mantan Walikota Pekanbaru yang masih kelihatan seger diusianya yang sudah senja ini, dengan beralihnya kebutuhan masyarakat, pada hal-hal yang sifatnya material, menjadikan nilai kebersamaan menjadi kendor. Sehingga, hal tersebut, perlu dipacu kembali sehingga nilai solidaritas kembali menyatu pada masyarakat Kota Pekanbaru yang sangat heterogen, katanya.
”Kita jangan memandang sesuatu hanya dari segi material semata, tapi harus tetap memandang kehidupan ini dengan akhlak, prilaku, budi pekerti dan sebagainya,” ungkap Ibrahim kepada wartawan.
Ia menegaskan, nilai-nilai yang kian hari kian memudar tersebtu perlu di jabarkan dalam mata pelajaran di sekolah. Sehingga kurikulum dan muatan-muatan lokal di sekolah, harus memasukkan nilai-nilai budaya melayu.
”Dengan disertakannya nilai-nilai budaya melayu dalam mata pelajaran siswa sekolah, nilai-nilai yang mulai luntur kembali dapat dihidupkan, sesuai dengan kehidupan dan nilai yang ada selama ini,” harapnya.
Disinggung dengan perayaan hari jadi Kota Pekanbaru ke-234 yang identik selalu mengkedepankan kegiatan serimonial dengan biaya besar, Ibrahim Arsyad, menanggapi secara bijaksana.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan dalam perayaan HUT Kota perlu dipandang dari sisi lain. Karena segala sesuatu yang dilakukan tidak mesti harus dipandang dari sisi uang saja. Tapi juga perlu dilihat dari hikmah dan manfaat dari kegiatan yang dilakukan tersebut.
”Barangkali dengan kegiatan-kegiatan lomba-lomba dan sebagainya di masyarakat, maka masyarakat juga akan merasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap kota ini,” katanya. ”Nah...kesadaran itu lebih mahal harganya dari uang yang kita keluarkan, untuk itu kita harus berfikir positif,” tambahnya.
Permasalahan kegiatan formal dan informal, tergantung dari teknis pelaksanaannya. Namun, yang pasti apa yang dilakukan tersebut hendaknya tidak selalu diukur dari nilai materi. Karena dengan dipandangnya hidup ini sebagai materi, menjadi penyebab utama turunnya nilai kebersamaan dalam bermasyarakat. (muchtiar)
Terjadi Penurunan Nilai Budaya dalam Kehidupan Bermasyarakat
Kiki
Senin, 23 Juni 2008 - 14:35:31 WIB
Pilihan Redaksi
IndexKabar Gembira, Khusus hanya di Bulan Maret ini KTA PWI Mati Bisa Dipulihkan
Peringati HPN 2024, SMSI Riau Do'a Bersama dan Potong Tumpeng
PWI Riau Syukuran dan Potong Tumpeng Warnai HPN ke 78, Raja Isyam: Refleksi Diri Insan Pers
Pengurus SMSI Riau Silaturahmi ke PHR, Rinta: Kita Siap Dukung Program SMSI
Lampaui Target, Donor Darah PWI Riau Berhasil Kumpulkan 150 Kantong Darah
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
Kabar Gembira, Khusus hanya di Bulan Maret ini KTA PWI Mati Bisa Dipulihkan
Jumat, 01 Maret 2024 - 10:40:19 Wib Umum
Pasca Pemilu 2024, APDESI Rohul Ajak Masyarakat Pererat Silaturahmi
Jumat, 23 Februari 2024 - 20:23:25 Wib Umum
Peringati HPN 2024, SMSI Riau Do'a Bersama dan Potong Tumpeng
Sabtu, 10 Februari 2024 - 18:39:45 Wib Umum
PWI Riau Syukuran dan Potong Tumpeng Warnai HPN ke 78, Raja Isyam: Refleksi Diri Insan Pers
Jumat, 09 Februari 2024 - 20:30:26 Wib Umum